SOLOPOS.COM - Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Harianjogja.com, JOGJA – Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X mengimbau kepada simpatisan partai politik untuk lebih tertib dalam berkampanye.

Tujuannya, agar tidak menggangu ketertiban umum, sehingga pelaksanaan konvoi berjalan lancar, namun tidak mengesampingkan kepentingan umum. Hal ini diungkapkan, usai menemui kunjungan Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia di Kantor Gubernur DIY, Rabu (26/3/2014).

Promosi Timnas Garuda Luar Biasa! Tunggu Kami di Piala Asia 2027

Sultan mengaku tidak memermasalahkan adanya kegiatan konvoi dalam pelaksanaan kampanye terbuka. Apalagi, para simpatisan mayoritas masih berusia muda, sehingga memiliki jiwa dan semangat yang tinggi. Namun, dia menyerankan supaya lebih tertib lagi.

“Kan kalau lebih tertib itu bagus, sehingga tidak mengganggu pengguna jalan lainnya,” katanya.

Hanya, sambung dia, kenyataannya masih banyak konvoi yang dilakukan itu terkesan ugal-ugalan. Meski hanya terdiri dari beberapa kelompok kecil, namun konvoi itu sudah menimbulkan dampak kurang baik terhadap kelancaran arus lalu lintas.

Wong yo 5 motor, mbok yo sisihan, separo nggo kampanye, separo nggo dalan umum (kan hanya 5 motor, kan bisa bersebelahan, separuh jalan untuk kampanye, separuh lagi untuk pengguna jalan umum), bukan semua digunakan untuk kampanye,” sindir orang nomor satu di DIY itu.

Parahnya lagi, menurut Sultan, kondisi kemacetan itu tidak hanya di satu titik. Namun, kelompok tersebut berkeliling kota, akibatnya kemacetan terjadi hampir di seluruh penjuru. Sedangkan, di satu sisinya, masyarakat ingin tetap berkativitas seperti biasa, tapi gara-gara konvoi jadi terganggu.

Dia meminta, supaya peserta konvoi lebit tertib dan menaati peraturan berlaku. Jangan sampai tindakan menguasai jalanan berakibat terganggunya kepentingan umum lainnya. Baginya, menciptakan suasana kampanye yang tertib dan tidak mengganggu lalu-lintas penting untuk menciptakan rasa simpati di masyarakat.

“Kan awalnya ingin menarik simpatik warga, namun kalau ugal-ugalan malah masyarakat menjadi takut dan tidak simpatik lagi,” seru dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya