“Saya harap BPBD selalu menjaga kewaspadaan. Setiap hari harus ada personel yang siap siaga di kantor. Jangan sampai kantor justru dibiarkan kosong,” ujar Sultan dalam sambutannya saat meninjau lokasi bencana di Desa Jatirejo, Lendah, Minggu (13/1/2013).
Sultan mengatakan wilayah DIY, termasuk Kulonprogo merupakan kawasan rawan angin kencang. Pasalnya wilayah DIY dikelilingi pegunungan yang menjadi zona perputaran angin.
“Apalagi Kulonprogo ini memiliki dua kawasan dengan kontur berbeda, di bagian selatan merupakan kawasan laut, sedangkan di bagian utara ada Pegunungan Menoreh. Tentunya segala risiko bencana pasti ada. Jadi kami harap semuanya menjaga kewaspadaan, khususnya BPBD agar bisa lebih serius mengantisipasi bencana,” tandasnya.
Sultan juga mengingatkan perlu pembentukan posko reaksi cepat yang selalu sigap apabila bencana tiba-tiba datang.
Kepala BPBD Kulonprogo, Untung Wiyono mengatakan pihaknya memang sudah memiliki rencana untuk mengoptimalkan tim rerscue guna penanggulangan bencana.
“Kebetulan sudah ada unit recuer dan akan lebih kami optimalkan lagi agar bencana lebih cepat penanggulangannya,” ujarnya terpisah.
Adapun sapuan angin kencang di wilayah Kulonprogo masih menyisakan kerusakan di rumah penduduk akibat tertimpa pohon. Wilayah yang paling banyak mengalami kerusakan adalah Lendah. Setidaknya ada 75 rumah yang tertimpa rubuhan pohon.