Jogja
Rabu, 12 Juli 2017 - 18:55 WIB

Sultan Minta Maaf atas Penertiban Pedagang Pasar Kembang

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sri Sultan Hamengku Buwono X-Gubernur DIY (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta Pemerintah Kota Jogja untuk segera memperbaiki sirip-sirip jalan di kawasan Malioboro

Harianjogja.com, JOGJA-Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta Pemerintah Kota Jogja untuk segera memperbaiki sirip-sirip jalan di kawasan Malioboro guna mendukung keberadaan Malioboro yang saat ini sudah semakin bagus.

Advertisement

“Kalau Malioboro bagus tapi jalan-jalan masuk kesana masih ada yang jelek, bagaimana? Karena itu jalur-jalur itu pun harus dibenahi. Jadi saya mohon maaf kalau sampai ada penertiban di Pasar Kembang karena itu merupakan tuntutan adanya airport baru,” jelas Sri Sultan HB X pada acara syawalan di Balaikota Jogja, Rabu (12/7/2017).

Sri Sultan mengatakan trotoar-trotoar jalan yang masuk maupun keluar Malioboro harus segera diperbaiki. Semua perbaikan tersebut, imbuhnya harus selesai tahun depan, berbarengan dengan selesainya penataan kawasan Malioboro.

Dalam kesempatan tersebut Ia juga menghimbau Pemerintah Kota dan masyarakat Jogja  untuk konsisten dan mau berubah terkait dengan keberadaan bandara baru di Kulonprogo.

Advertisement

Setelah bandara baru beroperasi, sebutnya, kemungkinan besar semakin banyak wisatawan asing yang akan datang berkunjung, jadi standar pelayanan pun harus ditingkatkan.

“[Bangun] toilet saja bintang lima. Karena orang asing butuh fasilitas seperti itu. Kita mungkin melihatnya mewah, tapi mereka memang butuhnya seperti itu. Jadi bukan untuk bermewah-mewahan,” lanjutnya.

Lebih lanjut Sri Sultan HB X mengatakan walaupun dengan anggaran yang kecil, tapi Kota Jogja harus bisa terus berinovasi. Saat ini, imbuhnya, pihaknya sedang berusaha mengagas suatu formula supaya anggaran Pemda DIY dan Pemkot Jogja bisa saling disinergikan sebelum diputuskan oleh DPRD.

Advertisement

“Harus diputuskan mana yang prioritas provinsi, dan mana yang prioritas kota. Harapannya APBD yang kecil bisa lebih efisien. Jadi tidak sekedar mengalokasikan dana tapi harus disinergikan dengan baik. Entah itu APBD, Danais, dan lain-lain,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu ia juga menekankan ke depan tidak boleh lagi ada kasus-kasus seperti pedagang yang menaikkan harga secara tiba-tiba atau pun kenaikan tarif parkir. Tarif parkir, imbuhnya, harus sesuai dengan yang ditetapkan. Kalau ada kenaikan harus ada alasan yang jelas.

Wali Kota Jogja, Haryadi Suyuti mengatakan akan segera menindaklanjuti permintaan Sri Sultan HB X mengenai perbaikan sirip-sirip jalan Malioboro. “Semakin cepat semakin baik. Di rancang dulu dengan semua pemangku kepentingan. Saat ini ada empat sirip di sisi barat dan timur,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif