Jogja
Jumat, 7 Oktober 2011 - 17:33 WIB

Sultan: Pembakaran ATM Gejayan kriminal biasa

Redaksi Solopos.com  /  Budi Cahyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JOGJA—Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X menganggap aksi pembakaran ATM BRI di Jalan Affandi, Sleman, Jumat (6/10) dini hari, hanyalah kriminal biasa.

Sultan kepada wartawan mengatakan, sangat jauh bila aksi tersebut dikaitkan dengan konflik tambang pasir besi yang terjadi di Kulonprogo maupun terorisme. “Enggaklah, enggak sampai sekian jauh (terkait konflik pasir besi), nek ATM dibakar ora dijikok duite ya nggo opo (kalau ATM dibakar nggak diambil duitnya ya untuk apa) saya kira ini kejatahan biasa,” ujarnya.

Advertisement

Gubenur juga menduga aksi tersebut modus baru dari bentuk pencurian yang selama ini terjadi. “Belum tentu itu berupa teror, hanya mungkin kalau biasa orang nyungkil rumah ya sekarang mesin dibakar, kan enggak tahu enggak ketangkap ra reti arep pe piye,” katanya.

Seperti diketahui, ATM BRI di jalan Affandi Gejayan Jumat sekitar pukul 02.15 WIB meledak. Akibatnya ruangan ATM porak poranda. Di lokasi kejadian polisi menemukan tas yang diduga milik pelaku. Tas berisi selebaran yang di antaranya terkait kasus hukum yang membelit Tukijo. Aktivis Paguyuban Petani Lahan Pasir (PPLP) yang menolak keberadaan tambang pasir besi di pesisir Kulonprogo.(Harian Jogja/Bhekti Suryani)

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif