SOLOPOS.COM - ilustrasi

ilustrasi

KULONPROGO—Pembangunan Bandara Internasional di wilayah Kulonprogo tergantung kesepakatan harga tanah milik warga yang akan dibebaskan. Bila harga tanah tinggi, bisa jadi pembangunan bandara tidak jadi dilakukan.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Hal itu dikemukakan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X saat mendampingi Menteri Koperasi dan UKM, Syarif Hasan seusai pelunciran Produk Unggulan Gula Semut Kulonprogo melalui pendekatan OVOP di Gedung Kaca, Selasa (15/5).

Menurut Sultan, sukses tidaknya pembangunan bandara tersebut tergantung dari harga pembebasan tanah.

“Belum tentu, belum tentu di Kulonprogo atau Bantul. Itu tergatung harga tanah. Saat ini masih belum ditentukan lokasinya di mana,” ungkap Sultan.

Menurut Sultan, saat ini yang perlu dikawatirkan bukan para spekulan tanah, namun apakah Bupati Bantul maupun Bupati Kulonprogo mampu memberikan harga termurah untuk pembebasan tanah.

Siapa yang bisa memberi harga tanah termurah, besar kemungkinan akan dijadikan lokasi bandara.

“Spekulan tanah pasti ada. Tapi bukan itu yang saat ini jadi masalah. Bisa enggak, Bupati Bantul atau Bupati Kulonprogo menertibkan harga tanah. Ini juga butuh dukungan dari masyarakat,” jelas Sultan.(ali)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya