Jogja
Rabu, 10 Januari 2018 - 08:20 WIB

Sultan Sebut Air Toilet Bawah Tanah Kurang Kencang, Ini Penjelasan Pelaksana Proyek

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X mencoba fasiltas ekskalator untuk difabel yang terdapat pada toilet bawah tanah yang berada di Taman Parkir Panembahan Senopati, Yogyakarta, Selasa (09/01/2018). (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Air pembilas toilet di toilet bawah tanah Titik Nol Kilometer Jogja sudah kencang

Harianjogja.com, JOGJA- Kepala Pelaksana Proyek Pembangunan Toilet Titik Nol Wintawan Alka Putranto menyatakan, sebenarnya air pembilas toilet di toilet bawah tanah Titik Nol Kilometer Jogja sudah kencang.

Advertisement

Hal itu diungkapkan menanggapi keluhan Gubernur DIY Sri Sultan HB X yang menyatakan kucuran air kurang kencang, saat meninjau lokasi tersebut, Selasa (9/1/2018).

“Cuman awalnya memang pelan tapi lama-kelamaan akan kencang. Mungkin tadi belum sampai tahap itu,” ucapnya.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral (DPUP ESDM) DIY M. Mansur menyatakan, hingga kini tarif toilet belum ditentukan.

Advertisement

Tarif nantinya akan diatur tersendiri melalui Surat Keputusan Gubernur. Karena itu dalam beberapa bulan ke depan, pengunjung boleh memakai secara gratis.

“Pokoknya masih kami tanggung. Nanti kami lihat untuk berapa lama. Tarif harus ada regulasi? berapa harus mungut,  harus ada SK Gubernur. Tidak terus nyemplungin Rp2.000 atau Rp3.000, nanti tarifnya akan diatur,” ucapnya.

Mansur menyatakan, Toilet Titik Nol berbayar, karena sebuah infrastruktur yang berstandar internasional perlu biaya pemeliharaan. “Jaga kebersihan butuh biaya dan mengelola juga butuh biaya,” ucapnya.

Advertisement

Lebih lanjut ia menjelaskan, pembangunan fasilitas itu kurang lebih memakan waktu selama 10 bulan dan menghabiskan dana sebesar Rp5,8 miliar.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif