SOLOPOS.COM - Suasana di Pagelaran Keraton Jogja ketika acara tasyakuran pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur DIY, Jumat (20/10/2017) malam.(Amalia Anggraini/JIBI/Harian Jogja)

Warga padati Pagelaran Kraton pada acara tasyakuran pelantikan gubernur DIY.

Harianjogja.com, JOGJA— Kraton Jogja mengadakan tasyakuran atas dilantiknya Gubernur dan Wakil Gubernur DIY yang dilaksanakan di Pagelaran Kraton, Jumat (20/10/2017) malam.

Promosi Timnas Garuda Luar Biasa! Tunggu Kami di Piala Asia 2027

Dalam acara ini hadir Habib Luthfi bin Ali bin Yahya dari Pekalongan, Jawa Tengah untuk memberikan tausyiah kepada masyarakat yang hadir, acara ini sekaligus merayakan hari jadi Majelis Taklim Darul Hasyimi Jogja yang pertama. Pagelaran Kraton Jogja pun dipenuhi oleh warga, bahkan banyak pula warga yang terpaksa berdiri dan berada di luar gerbang karena tidak mendapatkan tempat duduk di Pagelaran Kraton.

Setelah pembacaan maulid dan sambutan, dilanjutkan dengan pemotongan dua buah tumpeng oleh Sri Sultan HB X serta Habib Luthfi bin Ali bin Yahya sebagai simbol rasa syukur atas dilantiknya pemimpin DIY tersebut sekaligus milad ke-1 Darul Hasyimi Jogja.

Dalam kesempatan ini Sultan menyampaikan pentingnya sinergi antara umara (pemimpin) dan ulama dalam rangka mengemban amanah untuk menyejahterakan masyarakat. Beliau juga berpesan agar masyarakat, terutama umat Islam tidak menyakiti satu sama lain serta menjaga modal sosial yang ada demi kemaslahatan bersama.

Selain itu beliau juga menyampaikan harapannya dengan mengutip perkataan Abu Bakar Ash-Shidiq untuk selalu amanah dalam mengemban tugasnya.

Sedangkan Habib Luthfi bin Ali bin Yahya dalam tausyiahnya menyampaikan semangat kebangsaan serta pentingnya rasa terima kasih atas perjuangan para pahlawan yang telah memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia. Habib Luthfi juga berpesan bahwa tanggung jawab generasi yang akan datang yaitu mampu menjawab tantangan umat dan tantangan bangsa di tengah persaingan global yang makin ketat.

“Rasa bangga menjadi Bangsa Indonesia sebagaimana dalam lagu kebangsaan Indonesia Raya sudah seharusnya bukan hanya dinyanyikan dan sebagai upacara seremonial belaka. Setiap orang boleh menimba ilmu di mana saja dan membawa pulang ilmu dan budaya dari tempatnya, namun harus tetap memiliki rasa cinta terhadap Bangsa Indonesia. Hal itu merupakan bagian dari rasa terima kasih atas perjuangan pahlawan yang telah mengorbankan jiwa dan raganya untuk Tanah Air,” tutur dia, Jumat (20/10/2017) malam.

Masyarakat terlihat begitu antusias ketika mendengarkan tusyiah yang disampaikan oleh Habib Luthfi bin Ali bin Yahya, terutama sesekali dalam tausyiahnya diselingi dengan candaannya yang khas. Bahkan seorang ibu terlihat begitu semangat berdiri sambil menggendong anaknya yang terdidur ketika pembacaan doa maulid. Tak hanya itu banyak orang yang tak ingin ketinggalan untuk mengabadikan momentum kehadiran Habib Luthfi bin Ali bin Yahya di Kraton Jogja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya