SOLOPOS.COM - Nuryanto tengah mengambil air dari Sumber Kecemut (JIBI/Harian Jogja/Yodie Hardiyan)

Nuryanto tengah mengambil air dari Sumber Kecemut (JIBI/Harian Jogja/Yodie Hardiyan)

Sumber air Kecemut, Dusun Mojo, Desa Ngeposari, Kecamatan Semanu menjadi andalan warga yang tak punya uang untuk berlangganan air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Sumber air ini tak pernah kering sampai sekarang.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Suara burung bersahut-sahutan pada siang yang cukup panas itu. Mereka bersemayam di pohon-pohon beringin yang barangkali berusia ratusan tahun dan meneduhkan sumber air Kecemut. Bungkus deterjen berserakan di tanah-tanah basah.

Nuryanto, 50, datang ke sumber air ini memikul dua wadah air dari seng. Wadah berbentuk silinder itu dibawanya menggunakan sebatang kayu. Dalam sehari, Nuryanto bisa tiga kali berkunjung ke Sumber Air Kecemut.

“Saya sudah ambil air di sini sejak kecil dulu,” kata Nuryanto ketika ditemui di sumber air Kecemut belum lama ini.

Menurutnya, air dari sumber itu digunakan untuk mandi, masak sampai minum. Air itu dianggapnya bersih.

Nuryanto bercerita, sumber air itu sudah digunakan sejak zaman kakek neneknya dahulu. Nama Kecemut, ujarnya, diberikan karena warga sering menyemut antre untuk mengambil air di sumber itu. Dinding sumber air itu terdiri dari batu-batu yang tersusun rapi.

Menurutnya, dahulu warga Kebuan, Geblak, Semuluh, Gunungsari serta Gunungkrambil kerap mengambil air di tempat ini. Namun, sejak penggunaan air PDAM semakin marak, sumber air ini mulai ditinggalkan.

Tapi tidak semua warga mampu berlangganan air PDAM. Nuryanto salah satunya. “Enggak punya uang kalau mau langganan,” katanya.

Sumber air itu memiliki kedalaman sejauh tujuh meter. Sumber air Kecemut ini sepertinya hendak dijadikan tempat wisata. Namun, berdasarkan pantauan Harian Jogja, sumber ini sangat sepi. Patung-patung yang dipasang di sekitar sumber juga tampak kusam.

Nuryanto mengatakan air di sumber air Kecemut tidak pernah habis. Warga juga kerap menggunakan air ini untuk mencuci, di sekitar sumber, sampai-sampai tidak sedikit sampah bungkus plastik deterjen berserakan.

“Ambil air di sini bisa bikin hemat,” katanya. Nuryanto jarang mengandalkan bantuan air tangki. Sumber air Kecemut ini menjadi oase kala air hujan sedang tidak turun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya