Jogja
Minggu, 27 Oktober 2013 - 07:36 WIB

SUMPAH PEMUDA : Pelajar Gunungkidul Gelar Kirab Budaya

Redaksi Solopos.com  /  Wisnu Wardhana  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Masing-masing peserta kirab budaya menunjukkan kreasi dalam Kirab Budaya khusus pelajar dan pemuda yang digelar dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda, Sabtu (26/10/2013). (JIBI/Harian Jogja/Ujang Hasanudin)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Ribuan pemuda Kabupaten Gunungkidul yang terdiri dari pelajar SMP/SMA dan sejumlah organisasi kepemudaan menggelar kirab budaya, Sabtu (26/10/2013). Kirab budaya yang digelar dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda 28 Oktober itu pun berlangsung meriah disambut masyarakat yang menyaksikan di sepanjang jalan protokol seputar Kota Wonosari.

Kirab budaya menjelang peringatan Sumpah Pemuda yang baru pertama kali digelar tersebut dilepas langsung oleh bupati Gunungkidul Badingah, Ketua DPRD Gunungkidul Budi Utama dan sejumlah pejabat Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Alun-alun Wonosari, sekitar pukul 14.00 WIB.

Advertisement

Peserta kirab bebas menampilkan kreasi masing-masing sekolah. Ada yang menampilkan seni tari, reog, drumband, ada pula replika. Tak pelak sejumlah replika dengan berbagai macam kreasi, ada kreasi pemuda, tokoh pahlawan, sampai tokoh pewayangan pun kian menghibur masyarakat yang menyaksikan. Peserta kirab mulai star dari Alun-alun Wonosari, menyusuri Jalan Brigjen Katamso, Jalan Sumarwi, Jalan Ksatrian, Simpang Empat Jeruksari, Taman Kota Wonosari dan kembali ke Alun-alun.

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Sudodo mengatakan, dari semua sekolah SMP/SMA dan sederajat yang diundang hanya 23 sekolah yang siap mengikuti kirab, ditambah 10 kelompok perwakilan dari organisasi kepemudaan seperti ormas, KNPI dan Persatuan Paskibra.

Sudodo mengaku tidak menyangka kirab budaya dalam rangka memperingati sumpah pemuda itu bakal ramai dengan menyedot ribuan orang yang ingin menyaksikan. “Ini baru pertama kami gelar peringatan Sumpah Pemuda dengan kirab budaya, jika tanggapannya baik bisa digelar rutin setiap tahun. Ini murni partisipasi para pemuda,” kata Sudodo.

Advertisement

Sudodo berharap pemuda dituntun berwawasan tinggi namun tidak meninggalkan kearifan lokal yang sudah tertanam di masyarakat Gunungkidul. Berbagai kreasi dalam kirab ini juga dinilai oleh pihak panitia.

Aji Gusta, salah peserta kirab mengaku sangat bergembira mengikuti kirab budaya tersebut. Perwakilan dari SMA 2 Negeri Playen ini menampilkan replika burung garuda bersama 52 temannya. Selain replika burung garuda mereka juga menampilkan seni tari. Aji berharap karya dia bersama teman-temannya diapresiasi oleh masyarakat. “Walaupun tidak menang tapi kita senang sudah bias menunjukan kreasi kita kepada masyarakat,” ucap Aji.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif