Jogja
Kamis, 7 Agustus 2014 - 11:20 WIB

SUMUR WARGA MENGERING : Warga Menduga Pembangunan Hotel Baru Jadi Penyebab

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Dodok Putrabangsa, warga Miliran, yang melakukan aksi mandi pasir. Aksi tersebut dilakukan atas dugaan keringnya sumur warga di RT 13 RW 04, akibat pembangunan hotel Fave Kusumanegara, pada Rabu (6/8/2014) (JIBI/Harian Jogja/IST)

Harianjogja.com, JOGJA-Sumur warga di wilayah Rukun Tetangga (RT) 13 dan Rukun Warga (RW) 04, Miliran, Muja-Muju, Umbulharjo, Jogja mengalami kekeringan. Masyarakat menduga kekeringan ini berkaitan dengan pembangunan gedung Hotel Fave di Kusumanegara. Sebagai wujud protes, perwakilan warga melakukan aksi teatrikal di depan hotel.

“Saya sudah 37 tahun di sini, tapi baru kali ini sumur kering. Mulai dua tahun ini beda. Biasanya kalau air surut, kemudian ditunggu lima menit lalu keluar. Karena disini Miliran (mengalir), sejarahnya itu. Tapi kenapa sekarang kering,” ujar Dodok Putra Bangsa, salah satu peserta aksi. Yang mengguyur tubuhnya dan beradegan seperti mandi, dengan menggunakan pasir, pada Rabu (6/8/2014) di depan hotel tersebut.

Advertisement

Dodok menyampaikan ia telah menyampaikan keluhan ini pada manajemen hotel. Namun, pihak yang bersangkutan tidak memberikan solusi.

Seorang warga RT 13 RW 04 Tusiyo berujar sumur-sumur yang ada di wilayah Miliran hampir semuanya mengalami kekeringan.

“Padahal sumurnya kedalaman 12 meter. Sebelum dibangun hotel, kondisi air sumur terus melimpah. Namun sejak dua bulan ini, kondisi air semakin surut dan bahkan kering,” ucap Tusiyo.

Advertisement

Sebagai langkah antisipasi mandiri, warga yang mempunyai dana lebih, menyuntik air lebih dalam. Sementara ratusan warga tidak mampu, terpaksa meminta pasokan air dari warga yang menggunakan sumur suntikan. Air baru didapatkan saat sumur dibor dengan kedalaman 20 meter.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif