SOLOPOS.COM - ilustrasi (Espos/Sunaryo Haryo Bayu/dok)

Harianjogja.com, BANTUL- Paguyuban Petani Pemakai Air Pijenan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengharapkan pemerintah pusat membangun bendungan permanen di aliran Sungai Progo sekitar Intake Kamijoro di wilayah Sendangsari, Pajangan.

“Kalau kami sudah mengusulkan pembangunan bendungan permanen di sekitar Intake Kamijoro melalui Balai Besar (Balai Besar Wilayah Serayu Opak atau BBWSA), harapannya bisa direalisaikan,” kata Ketua Induk Paguyuban Petani Pemakai Air (P3A) Pijenan Bantul Sutardi, Rabu (8/10/2014).

Promosi Era Emas SEA Games 1991 dan Cerita Fachri Kabur dari Timnas

Menurut dia, pembangunan bendungan permanen di aliran Sungai Progo ini bertujuan untuk menaikkan permukaan air sungai sekitar intake Kamijoro, sebab di saat musim kemarau seperti ini air sungai tidak dapat masuk ke intake Kamijoro akibat debit air sungai berkurang.

Sebagai solusi sementara, lanjut dia setiap tahun anggota paguyubuan yang lahan pertaniannya tergantung dari aliran sungai Progo ini membuat bendungan sementara dengan menggunakan batu diikat dengan kawat bronjong, seperti yang dilakukan saat ini.

“Saat ini kami sedang membuat bendungan sementara sepanjang 90 meter dengan kedalaman sekitar dua sampai 3,7 meter. Ini untuk darurat saja karena menjelang musim tanam pertama, jadi tidak dilepas, karena saat aliran deras bisa hanyut terbawa arus,” katanya.

Sedangkan intake Kamijoro ini, kata dia terdapat saluran irigasi yang menghubungkan ke lahan pertanian seluas 2.365 hektare yang terdapat di sebelas desa terdiri dari empat kecamatan yakni Sanden, Srandakan, Kretek dan Pandak.

Sementara itu, Kepala Bagian (Kabag) Ekonomi Pembangunan (Ekbang) Desa Murtigading, Sanden, Budi Subowo mengatakan, permasalahan sulitnya air sungai masuk di Intake Kamijoro ini sudah terjadi sejak pascaerupsi Merapi 2010 lalu, terutama saat musim kemarau.

“Memang di situ harus ada bendungan permanen untuk naikkan permukaan air sungai agar bisa memasukkan air ke intake Kamijoro, kalau tidak maka saluran irigasi dari situ selalu kering saat musim kemarau, ini sudah terjadi sejak erupsi Merapi lalu,” katanya.

Ia mengatakan usulan pembangunan bendungan permanen sudah diusulkan sejak lama oleh petani yang memanfaatkan intake Kamijoro ini, sehingga pihaknya berharap pemerintah pusat segera merealisaikan sehingga debit air yang masuk ke intake bisa dimaksimalkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya