Jogja
Senin, 12 Desember 2016 - 15:20 WIB

SURVEI KPI : Kartun Barbie Berbau Pornografi Jadi Sorotan

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Barbie dan Ken (YouTube)

Survei KPI kali ini juga membahas mengenai program yang pantas ditonton anak-anak.

Harianjogja.com, JOGJA — Peserta Focus Group Discussion (FGD) Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat menyoroti adanya Program Acara Anak-anak yang berbau pornografi.

Advertisement

(Baca Juga : SURVEI KPI : Siaran Televisi Harus Lebih Berkualitas)

Pada FGD itu beberapa program acara anak-anak yang di survei yaitu Si Bolang, Hand Made, Sopo Jarwo dan Barbie. Dari pembahasan tersebut, seorang peserta FGD, Khoiro Ummatin mengatakan sebenarnya film Barbie kalau di lihat dari kemasannya bagus karena boneka Barbie bagus.

“Tapi isinya kok ga pantas untuk anak ya? Ada cerita percintaannya,”ujar Atin, yg berlatar belakang sebagai aktivis perempuan seperti dikutip dari rilis yang Harianjogja.com, terima pada Senin (11/12/2016)

Advertisement

Pernyataan senada dikemukakan peserta lain, Evi Septiani. Evi menyampaikan di film itu ada Ken yang menjadi pacar Barbie. Dia menambahkan Barbie dan Ken janjian untuk ketemuan seperti orang pacaran.

Peserta lainnya HM Kholili melihat program anak yang disurvei itu yang sesuai dengan anak-anak yaitu Si Bolang dan Hand Made.

Adapun aspek kualitas program yang dinilai yaitu relevansi cerita, informatif dan merangsang kognisi anak, edukatif, menghormati nilai dan norma sosial di masyarakat, empati sosial, menghormati orang dan kelompok tertentu, non-kekerasan dan non pornografi.

Advertisement

Pada poin non-pornografi penjelasannya yaitu program acara tidak menampilkan adegan pornografi yang bisa membangkitkan gairah seksual. Tidak mengumbar adegan pornografi, yang tidak relevan dengan materi cerita.

Sementara itu Koordinator Survei Wilayah Yogyakarta, Bono Setyo, mengatakan dalam FGD tersebut ada 9 kategori program sebagai materi bahasan selain program anak, juga berita, infotainment, variety show, sinetron/film, talk show, religi, komedi dan wisata budaya. Secara umum kualitas program dinilai masih rendah.

“Dari sembilan kategori program tersebut hanya ada dua yang dinilai sudah memenuhi standart kualitas, yakni kategori religi dan wisata budaya,” papar Bono.

KPI menyelenggarakan FGD dalam rangka survei Indeks Kualitas Program Siaran Televisi Periode V, Kamis (8/12/2016), di Hotel Phoenix Yogyakarta. FGD yang diselenggarakan atas kerjasama KPI Pusat dan Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) itu diikuti 10 panel ahli dr berbagai latar belakang.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif