SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/istimewa)

Survei KPI kali ini mengenai kualitas program siaran televisi.

Harianjogja.com, JOGJA — Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) Indeks Kualitas Program Siaran Televisi Periode V, Kamis (8/12/2016), di The Phoenix Hotel Yogyakarta.

Promosi Antara Tragedi Kanjuruhan dan Hillsborough: Indonesia Susah Belajar

(Baca Juga : SURVEI KPI : Program Siaran TV Indonesia di Bawah Standar)

Koordinator survei wilayah Yogyakarta, Bono Setyo dalam sambutannya menuturkan survei kali ini merupakan tahun kedua. Riset ini kerja sama antara KPI dan Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI). Lebih lanjut dia mengatakan pada tahun 2015, KPI menggandeng 9 perguruan tinggi (PT) di Indonesia sedang pada tahun 2016, ada 12 PT yang dilibatkan. Salah satu PT itu adalah UIN Sunan Kalijaga.

“Ada dua kegiatan yang dilaksanakan yaitu survei lapangan dan FGD,” ujar Bono seperti dikutip dari rilis yang Harianjogja.com terima Kamis (8/12/2016).

Bono mengemukakan survei lapangan dilakukan oleh 10 surveyor mahasiswa dengan menyebar quesioner pada masyarakat Yogyakarta sebagai responden sedang FGD melibatkan 10 panel ahli dari berbagai keahlian di antaranya birokrat, tokoh masyarakat, tokoh agama, pengusaha, akademisi, dan aktivis perempuan. Pada FGD ini para peserta menilai kualitas program siaran televisi, seperti berita, talkshow, infotainment, sinetron/film, anak-anak, variety show, komedi, religi dan budaya.

Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga, Nurjannah menyampaikan terima kasih atas kerjasama yang dijalin KPI dan UIN Sunan Kalijaga. Pada kesempatan itu Nurjannah mewakili Rektor UIN Suka, Prof Drs KH Yudian Wahyudi PhD. Nurjannah berharap nilai-nilai ajaran Islam, budaya Indonesia yang positif menjadi acuan penyiaran televisi.

“Jangan sampai masyarakat terkena virus-virus negatif. Masyarakat supaya memfilter tontonan dari siaran televisi,” ucapnya.

Para peserta FGD berharap ke depan siaran televisi lebih berkualitas. Seperti yang disampaikan salah satu peserta, Kholili, “Siaran televisi harus mendukung pelaksanaan pembangungan, bisa lebih inspiratif dan edukatif.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya