Jogja
Jumat, 7 Desember 2012 - 14:25 WIB

Susu Sapi Perah Kurang Laku, Peternak Kulonprogo Mengeluh

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (google image)

Ilustrasi (google image)

KULONPROGO—Sejumlah peternak sapi perah mengeluhkan produksi susu yang tidak terserap di Kulonprogo. Daya beli yang rendah menjadi kendala.

Advertisement

Ditemui Jumat (7/12/2012), Samiji, salah seorang peternak sapi perah asal Josutan, Karangsari, Pengasih mengeluhkan tingkat penyerapan susu sapi di Kulonprogo yang sangat rendah.” Memang produksi susu sapi saya sebagian besar tidak terserap di Kulonprogo sendiri,” kata dia.

Menurut dia, setiap hari memang selalu saja ada pembeli, tapi jarang yang berlangganan. Karena itulah volume penjualan produk susu perah menjadi tidak menentu.

Dia mengaku sampai berkeliling ke sekolah-sekolahdan rumah untuk menawarkan susu sapi dengan harga Rp1500 per gelas, atau Rp6000 perliter untuk susu mentah namun tetap tidak banyak orang yang berlangganan. Warga lebih banyak yang membeli susu kemasan bermerk.

Advertisement

“Bayangkan saja, sekitar 50% dari produksi sapi saya berkkilo-kilogram tidak terserap di daerah Kulonprogo sendiri. Padahal di sekolah-sekolah selalu diajarkan minum susu itu baik untuk kesehatan dan pertumbuhan, tapi dijual tidak laku” tambah dia.

Karena itulah, ia mengaku lebih sering menjual susu perah ke wilayah Sleman karena di sana tingkat penyerapannya tinggi, di samping ada koperasi yang melakukan pengolahan susu segar. Ke depan, ia mengharapkan produksi susu sapi miliknya, dan milik peternak lainnya bisa lebih banyak terserap di Kulonprogo.

Terpisah, Kepala Sub Bidang (Kasubid) Bina Usaha Ternak Besar, Dinas Kelautan Perikanan Peternakan (Kepenak) Kulonprogo, Agus Saib membenarkan tingkat penyerapan susu sapi di Kulonprogo memang masih rendah. Hal ini disebabkan daya beli masyarakat yang juga masih rendah.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif