SOLOPOS.COM - Tebu ilustrasi

Tebu ilustrasi

GUNUNGKIDUL—Program swasembada gula nasional 2014 disikapi dingin sejumlah petani Gunungkidul.

Promosi Pemilu 1955 Dianggap Paling Demokratis, Tentara dan Polisi Punya Partai Politik

Pasalnya sampai saat ini petani belum mendapatkan prediksi nilai keuntungan riil dengan beralih dari tanam palawija dan padi ke tebu.

Camat Semanu, Wastana mengatakan, sampai saat ini pihaknya belum mengetahui perhitungan nilai keuntungan bagi para petani dengan menanam tebu. Ia mengaku sosialisasi dari PG Madukismo sudah dilakukan di beberapa desa di Kecamatan Semanu.

“Saat ini masih dalam tahap menunggu uji coba. Dalam uji coba di Semanu akan dimulai dari tingkat perangkat desa termasuk dukuh sebagai pihak pemilik tanah lungguh untuk melihat potensi keutungannya sebelum merambah ke petani secara luas,” katanya, Kamis (26/4).

Beberapa desa yang sudah mendapat sosialisasi dari PG Madukismo di antaranya Candirejo, Semanu dan Pacarejo. “Kalau nanti hasil uji coba ternyata untung besar kami serahkan kembali ke petani,” jelas Wartana.

Menurut Wastana, berdasarkan surat edaran (SE) Bupati Gunungkidul Nomor 525/0366 tentang pencadangan area tebu masa tanam 2012-2013, Kecamatan Semanu menyediakan lahan kas desa cukup luas. Lima desa di Kecamatan Semanu diimbau menyediakan pencadangan area tebu seluas 335 hektare. (ali)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya