SOLOPOS.COM - Ilustrasi Petani Panen Padi (Dok/JIBI/Solopos)

Harianjogja.com, JOGJA-Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan (BKPP) DIY Arofa Noor Indriani memperkirakan pada 2020 DIY akan mengalami krisis beras.

Menurut dia, ketahanan pangan DIY untuk saat ini tergolong aman. DIY, ujarnya, masih memiliki sekitar 450 ton stok beras yang tersebar di BKPP dan di 153 kelompok tani. Jumlah tersebut akan terperbaharui dengan datangnya musim panen.

Promosi Pembunuhan Satu Keluarga, Kisah Dante dan Indikasi Psikopat

Namun demikian, jelasnya, tingkat pertumbuhan penduduk DIY setiap tahun jauh melampaui pertumbuhan produksi padi dan beras. Dengan tingkat pertumbuhan yang tidak berimbang itu, lanjutnya, DIY berpeluang mengalami satu momen krisis pangan.

“Ada ketidakseimbangan antara grafik pertumbuhan penduduk dan grafik produksi beras. Grafik ini akan bertemu di satu titik. Ketika titik itu bertemu, artinya krisis pangan terjadi. Itu kami perkirakan terjadi pada 2020,” ujarnya.

Selain pertambahan penduduk, ujarnya, faktor lainnya juga turut memengaruhi percepatan potensi krisis pangan.

“Kami menghitung konsumen beras di DIY tidak saja rumah tangga tetapi juga non rumah tangga seperti wisatawan, hotel, restoran, rumah sakit, dan industri makanan,” ujarnya.

Oleh karena itu, ujarnya, pihaknya sedang berupaya melakukan program diversifikasi agar masyarakat dapat beralih dari beras ke jenis bahan pangan substitusi nonberas. Dengan program diversifikasi pangan, dia berharap titik kritis ketersediaan bahan pangan pokok di DIY dapat mundur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya