SOLOPOS.COM - ilustrasi raskin (JIBI/dok)

Harianjogja.com, JOGJA—Pakar pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM), Mulyono Nitisapto menilai ambisi pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) untuk mencapai swasembada beras dalam dua tahun sangat berlebihan.

“Untuk swasembada beras saja mustahil dalam tempo dua tahun, apalagi ini swasembada pangan yang mencakup semua aspek tentang pangan,” ujarnya, Jumat (21/11/2014).

Promosi Bukan Mission Impossible, Garuda!

Tanpa bermaksud menganggap remeh gebrakan Jokowi, dia memberikan gambaran sulit mencapai swasembada beras hanya dalam waktu singkat. Efektifnya, 10 tahun lagi ambisi itu bisa dicapai. Itu pun dengan syarat konsep swasembada digarap betul-betul.

Menurut Mulyono, permasalahan tidak hanya terjadi karena banyaknya alih fungsi lahan hijau. Semakin lama, jumlah petugas penyuluh pertanian tidak sebanding dengan jumlah petani yang harus diampu. Padahal peran petugas penyuluh sangat penting dalam upaya meningkatkan produktivitas pertanian.

“Selama ini baru Orde Baru di era 1980-an yang bisa mencapai swasembada beras, pemerintah waktu itu pun butuh waktu lama untuk merealisasikan ambisi itu,” terangnya.

Pendapat senada juga diungkapkan praktisi pertanian. Mantri Tani Kecamatan Bambanglipuro, Bantul, Suhartini,53. Pemerintah, kata dia, bakal terganjal persoalan infrastruktur seperti irigasi. Ia mencontohkan kondisi irigasi di Bantul khususnya di Kecamatan Bambanglipuro. Suhartini memprediksi, kondisi lebih parah terjadi di luar Jawa yang jauh dari sorotan Pemerintah Pusat.

Itu baru satu macam persoalan. Belum lagi masalah pupuk yang harganya terus melambung serta ketersediaan benih. Petani juga harus dihadapkan dengan minimnya sumber daya manusia.

Dalam beberapa kesempatan, Presiden Jokowi mengutarakan niatnya untuk mencapai swasembada pangan dalam tiga atau empat tahun. Target itu untuk berbagai jenis komoditas pangan seperti kedelai dan jagung. Namun, untuk swasembada beras, Jokowi ingin mencapainya dalam waktu dua tahun.

Keinginan Jokowi diungkapkan setelah dia bertemu Truog Tan Sang, Presiden Vietnam, dalam lawatannya ke KTT ASEAN beberapa waktu lalu. Ketika berkunjung ke Australia untuk mengikuti KTT G20, Jokowi juga mengungkapkan keinginannya tentang swasembada pangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya