Jogja
Rabu, 19 Desember 2012 - 07:21 WIB

TAJUK: Layani Wisatawan Secara Istimewa

Redaksi Solopos.com  /  Esdras Ginting  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi/dok

Ilustrasi/dok

Natal dan Tahun Baru sebentar lagi akan menyapa. Itu artinya warga Jogja dan sekitarnya akan kedatangan tamu yakni wisatawan baik domestik maupun mancanegara.

Advertisement

Pesona Jogja sebagai Kota Budaya masih menempatkan daerah istimewa ini sebagai destinasi wisata yang paling banyak dikunjungi setelah Bali. Hal ini patut disyukuri oleh warga Jogja karena kota ini masih menjadi pilihan pelancong.

Asosiasi Tour dan Travel Indonesia (Asita) DIY memperkirakan jumlah wisatawan yang akan datang ke Jogja naik 60% dibanding bulan-bulan sebelumnya. Penyebabnya tak lain adalah liburan akhir tahun bertepatan dengan libur sekolah.

Advertisement

Asosiasi Tour dan Travel Indonesia (Asita) DIY memperkirakan jumlah wisatawan yang akan datang ke Jogja naik 60% dibanding bulan-bulan sebelumnya. Penyebabnya tak lain adalah liburan akhir tahun bertepatan dengan libur sekolah.

Kebanyakan wisatawan adalah domestik. Momentum libur akhir tahun dimanfaatkan sekolah mengadakan study tour ke Jogja. Peningkatan signifikan paket wisata ke DIY diperkirakan mulai sejak 20 Desember hingga 5 Januari 2013.

Adapun Dinas Pariwisata DIY memprediksi liburan akhir tahun ini akan ada kenaikan wisatawan sebanyak 5%. Bandingkan dengan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebutkan rata-rata per bulan tamu yang datang ke DIY pada 2012 lebih dari 200.000 orang.

Advertisement

Hanya saja, warga Jogja tak boleh terlena dengan kondisi tersebut. Warga juga perlu berbenah dengan mencitpatkan lingkungan yang asri. Layanilah wisatawan dengan baik. Tunjukkan bahwa Jogja memang istimewa.

Peran pemerintah jauh lebih vital lagi. Kesiapan sarana-prasarana penunjang pariwisata menjadi harga mati. Jangan sampai wisatawan mengeluhkan destinasi wisata karena kondisinya yang buruk.

Penataan parkir, jalur transportasi, perawatan infrastruktur penunjang objek wisata harus diperhatikan. Selain itu pengemis dan pengamen juga sudah banyak dikeluhkan oleh para wisatawan.

Advertisement

Khusus untuk persoalan parkir, belakangan ini sudah sering dikeluhkan. Sayangnya, belum ada formula yang tepat dari pemerintah setempat untuk mengatasinya.

Harusnya pemerintah bisa belajar dari pengalaman-pengalaman sebelumnya. Teribkan parkir liar dan monitor kenaikan tiket parkir yang tidak wajar.

Sugeng rawuh para wisawatan. Selamat berlibur di objek wisata yang istimewa ini.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif