Jogja
Sabtu, 16 November 2013 - 08:00 WIB

Tak Ada Dana, Kulonprogo Urung Lakukan Pengurangan Risiko Bencana

Redaksi Solopos.com  /  Maya Herawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (newsradio.me)

Harianjogja.com, KULONPROGO-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulonprogo tidak dapat melakukan mitigasi atau pengurangan risiko bencana karena ketiadaan alokasi anggaran untuk melakukan kegiatan itu.

Padahal, Kementrian ESDM Bidang Ekologi telah memprediksi intensitas banjir dan longsor di DIY tinggi selama musim penghujan ini. Untuk Kulonprogo, wilayah yang terancam bencana longsor dan banjir, meliputi, Kecamatan Kalibawang, Samigaluh, Kokap, Girimulyo, Nanggulan, Pengasih, dan Temon.

Advertisement

Sementara, berdasarkan data yang dihimpun dari BPBD Kulonprogo menyebutkan, selama musim penghujan periode Desember 2012 sampai Maret 2013 terdapat 161 titik longsor yang berada di Kecamatan Kalibawang, Girimulyo, Nanggulan, Kokap, dan sebagian Pengasih.

Kepala BPBD Kulonprogo, Untung Waluyo, mengatakan, mitigasi atau pengurangan risiko bencana dapat dilakukan dengan cara membuat terasiring, menerapkan patok-patok pengaman di daerah pegunungan agar tidak longsor, dan sebagainya.

“Tapi kami tidak dapat melakukan hal itu karena tidak ada anggaran, entah karena tidak ada dana atau alasan lainnya,” ujarnya, Jumat (15/11/2013).

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif