SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/dokumen)
SLEMAN—Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Roy Suryo menegaskan agar ke depan relawan tidak asal berani dalam menyelamatkan korban. Namun juga ikut memperhitungka segala kemungkinan yang akan terjadi.
“Jadi relawan itu, jangan hanya asal berani, jangan asal nekat saja. Jangan juga relawan malah harus dibantu, padahal harusnya membantu korban,” tandas Roy Suryo saat pengukuhan Pemuda Relawan Tanggap Bencana DIY di gedung Pertemuan, Kedungsriti, Umbulharjo, Cangkringan, Sabtu (18/5/2013). Pengukuhan ini sebagai upaya untuk program mitigasi dan penanggulangan bencana.
Pengukuhan ini dihadiri Ketua PMI, Jusuf Kalla, Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Fathul Hadi, Sri Paku Alam IX mewakili Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Wakil Bupati Sleman, Yuni Satia Rahayu dan sejumlah tamu undangan.
Wakil Gubernur DIY, Sri Paduka Paku Alam IX mengatakan jika pengukuhan ini sebagai penguatan kapasitas lokal. “Pengukuhan ini sebagai upaya penguatan kapasitas lokal. Kapasitas lokal ini menjadi faktor penting dalam pengurangan resiko bencana,” katanya disela-sela acara tersebut.
Penguatan kapasitas itu, satu diantaranya terwujud dalam berbagai organisasi kemasyarakatan yang bergerak dalam tanggap darurat bencana. Di DIY sendiri saat ini sudah ada 193 organisasi masyarakat yang tergabung dalam forum relawan.
Menurut Sekretaris Utama BNPB, Fathul Hadi, penandatanganan nota kesepahaman akan sangat membantu kapasitas para relawan dalam menjalankan aktivitasnya. Bahkan nantinya jika diperlukan akan diadakan sertifikasi para relawan.
“Jika memang diperlukan harus ada keahlian khusus yang diturunkan pada relawan dengan cara sertifikasi. Dengan adanya sertifikasi nanti diharapkan ada tolok ukur kinerja relawan agar tidak asal membantu saja,” kata Fathul.