Jogja
Sabtu, 8 Maret 2014 - 10:45 WIB

Tak Kuat Di-bully, Ganang Bunuh Diri di Pantai Depok

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi mayat. (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Harianjogja.com, BANTUL-Lantaran malu kerap diejek teman-temannya, seorang warga asal Surakarta, Jawa Tengah diduga nekad menghabisi nyawanya dengan menenggak obat antimabuk.

Mayat lelaki bernama Ganang Kurniawan, 39, itu ditemukan warga tidak bernyawa di pinggir Pantai Depok, Bantul Kamis (6/3/2014) malam.

Advertisement

Penemuan mayat Ganang Kurniawan menghebohkan warga pesisir Pantai Depok Kamis (6/3/2014) malam. Tubuh lelaki malang itu tergeletak di bibir pantai dengan kondisi basah kuyup tersiram air laut.

Mayat Ganang Kurniawan, pertama kali ditemukan Monang Saragih. Pria asal Medan Sumatera Utara itu, pada Kamis malam tengah berwisata ke Pantai Depok. Sekitar Pukul 23.00 WIB, saat ia tengah jalan-jalan di pinggir pantai, mendapati sesosok tubuh laki-laki terbaring tanpa gerak.

Awalnya Monang mengira, korban adalah wisatawan yang sengaja menghabiskan malam dengan tidur di bibir pantai. Namun ia curiga setelah melihat lebih dekat. Tubuh korban basah kuyup, tapi tidak ada reaksi apa pun.

Advertisement

Monang lalu mendekati korban dan menggerak-gerakan tubuhnya, tetap tidak ada reaksi. Ia pun melaporkan kejadian ini ke Polsek Kretek.

Tubuh korban lalu dievakuasi kepolisian dan Tim SAR Pantai Depok. Anehnya, tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan di tubuh korban. Kepala Polsek Kretek Kompol Maryadi menyatakan, polisi justru menemukan tulisan di secarik kertas serta struk pembelian empat papan obat anti mabuk merk Antimo, yang menjadi petunjuk penyebab kematian korban.

Di kertas yang diduga hasil tulisan tangan korban itu berisi keluh kesah Ganang selagi hidup. Di antaranya korban merasa malu dan kecewa lantaran kerap diejek alias di-bully teman-temannya hanya karena postur tubuhnya yang kecil dan berwarna gelap.

Advertisement

Ia juga tidak tahan karena kerap dimarahi oleh juragan tempatnya bekerja. Meski tidak disebutkan di mana ia bekerja.

Karena tidak tahan menghadapi getirnya hidup, korban diduga bunuh diri dengan menenggak empat papan obat anti mabuk dan mengalami over dosis. “Kami duga penyebabnya bunuh diri, karena tidak ada tanda-tanda penganiayaan,” jelas Maryadi kepada awak media Jumat (7/3/2014).

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif