SOLOPOS.COM - Batik motif gebleg renteng khas Kulonprogo dipamerkan dalam Kulonprogo Ekspo (JIBI/Harian Jogja/Nina Atmasari)

Harianjogja.com, KULONPROGO—Anggota Komisi IV DPRD Kulonprogo dikritik mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Nomo Ardiyanto karena tidak mengenakan baju bermotif batik geblek renteng.

Hal itu dilontarkan Nomo ketika ia bersama dengan 120 mahasiswa lainnya melakukan studi lapangan ke DPRD Kulonprogo, Kamis (20/11/2014).

Promosi Tragedi Bintaro 1987, Musibah Memilukan yang Memicu Proyek Rel Ganda 2 Dekade

“Apakah ini tidak melemahkan program Bela Beli Kulonprogo karena justru bapak-bapak anggota Dewan memakai batik yang bukan motif geblek renteng,” ungkapnya.

Dalam pertemuan tersebut, para mahasiswa juga meminta penjelasan terkait program Bedah Menoreh yang diusung Pemkab Kulonprogo.

Menanggapi kritikan tersebut, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kulonprogo Upiya Al Hasan menyampaikan permintaan maaf tanpa komentar panjang. Terkait program Bedah Menoreh, Upiya memaparkan program itu juga didukung dengan dana keistimewaan dari Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta.

“Rencananya pada 2015 ada alokasi dana keistimewaan sebesar Rp80 miliar untuk Kulonprogo,” sebutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya