SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/dokumen)

Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/dokumen)

JOGJA—Pemerintah DIY bakal mengolah air bersih dari titik sumber air baku di aliran Sungai Progo, untuk menambah cakupan penyediaan air minum sampai 2030 mendatang. Semakin banyaknya perumahan memicu langkanya ketersediaan air bersih.

Promosi Timnas Garuda Luar Biasa! Tunggu Kami di Piala Asia 2027

“Tahun 2014 [kami olah] di Bantar, Sedayu. Debit airnya 400 liter per detik,” ungkap Kepala Dinas Pekerjaan Umum DIY, Rani Sjamsinarsi. Rencana itu disampaikannya kepada Gubernur dalam pemaparan rencana pengembangan sistem penyediaan air minum, di Kantor Gubernur, Kompleks Kepatihan, Selasa (11/6/2013).

Menurutnya, dengan membuka potensi sumber air baku itu, DIY belum perlu “‘mengimpor” air baku dari Magelang seperti pernah diwacanakan sebelumnya. Terlebih, dengan debit air sebesar itu, ribuan jiwa penduduk sudah dapat terfasilitasi. Perhitungannya, tiap liter per detik, mampu mencakup 1.000 jiwa penduduk.

Belum lagi pada 2015, potensi sumber air baku kembali dikembangkan di Karangtalun yang juga berada di aliran Sungai Progo.  “Itu semua supaya air tersedia sampai 2030,” ungkapnya.

Air baku itu sebelumnya diolah melalui water treatment, baru didistribusikan ke penduduk melalui saluran perpipaan. Rani menyasar air bersih itu di wilayah perkotaan mengingat terus turunnya kualitas air tanah di wilayah padat penduduk. Wilayah perkotaaan itu meliputi di Kota Jogja, Sleman, dan Bantul.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya