Jogja
Jumat, 8 Februari 2013 - 16:35 WIB

Tak Sanggup Biayai Sekolah Anak, Pak Tani Jadi Pengecer Togel

Redaksi Solopos.com  /  Esdras Ginting  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi/dok

Ilustrasi/dok

KULONPROGO—Setelah karyawan koperasi dan penjual pulsa, kini giliran petani yang jadi korban permainan judi totor gelap (togel). Saroso, 43, warga Dusun VII Desa Cerme, Kecamatan Panjatan mesti ditangkap polisi karena jadi pengecer togel.

Advertisement

Saroso yang kesehariannya bertani itu ditangkap polisi pada Kamis (7/2/2013) pukul 20.30 WIB di rumahnya, saat berniat menyetor hasil transaksi. Dia tidak menyadari sudah diintai polisi sejak dua hari sebelum penangkapan.

Di hadapan penyidik, Saroso mengaku kalau transaksinya paling banyak hanya Rp100.000 per hari. Hal itu pun sesuai dengan barang bukti yang berhasil disita polisi dari tangan pelaku berupa uang tunai Rp83.000.

“Pelanggan saya baru sedikit, keuntungan saya juga cuma 20 persen dari omzet penjualan,” paparnya, Jumat (8/2/2013). Saroso mengaku nekat menjadi pengecer togel lantaran keterbatasan ekonomi yang membelitnya.

Advertisement

Untuk menghidupi tiga anak yang semuanya masih usia sekolah, dirinya tidak sanggup jika hanya mengandalkan upah dari pekerjaan sebagai buruh tani saja. Dirinya berani mengambil risiko juga karena ajakan dari tetangganya berinisial R. Keberadaan R sampai saat ini masih diburu polisi.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif