SOLOPOS.COM - JIBI/Harian Jogja/Nuruul Hidayat Ilustrasi pasar sayur

Sejumlah pasar tradisional belum tersentuh pembangunan.

Harianjogja.com, BANTUL— Kondisi fisik delapan pasar di kabupaten Bantul memprihatinkan. Kedelapan pasar tersebut belum tersentuh pembangunan hingga saat ini.

Promosi Ada BDSM di Kasus Pembunuhan Sadis Mahasiswa UMY

Delapan pasar tersebut yakni; Pasar Gumulan, Mangiran, Glodok, Pundong, Barongan, Turi, Bendosari dan Sangkeh memprihatinkan. Kepala Bidang Pengembangan Pasar Dinas Perdagangan (Disdag) Bantul, Anjar Arintaka mengatakan kerusakan fisik bangunan di delapan pasar tersebut hampir ditemukan di seluruh bagian.

Mulai dari drainase yang mampet, atap yang berlubang hingga menyebabkan kebocoran saat turun hujan, Mandi Cuci Kakus (MCK) yang rusak, bahkan lantai yang belum diplester dengan semen. “Kerusakan hampir komplit, sudah mengkhawatirkan,” ujarnya, Rabu (25/10/2017).

Oleh sebab itu, Anjar menyebut telah mengajukan tiga pasar yakni Pasar Mangiran, Pundong dan Barongan ke Kementerian Perdagangan agar mendapatkan alokasi dana untuk revitalisasi pada 2018.

Sebab menurutnya untuk merevitalisasi kedelapan pasar tersebut butuh biaya yang tidak sedikit, yaitu di atas Rp12 milyar untuk satu pasar saja. Sedangkan tahun ini, Anjar menyebut Disdag telah memulai revitalisasi empat pasar tradisional yakni Pasar Hewan Pleret, Janten, Semampir dan Panasan.

Perbaikan yang dilakukan di masing-masing pasar tersebut beragam, misalnya pembangunan 11 kios baru di Pasar Panasan. “Di Semampir perbaikan total, tapi bangunan cagar budaya tetap kami rawat,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya