SOLOPOS.COM - Co Founder Taxies Glen Chandra ketika menunjukkan aplikasi Taxies di Studio Oxx Indonesia, Jl Palagan Tentara Pelajar Km 6, Sedan 114, Sleman, Jumat (29/4/2016). (Kusnul Isti Qomah/JIBI/Harian Jogja)

Polemik taksi uber-grab dipastikan tidak terjadi di DIY

Harianjogja.com, JOGJA – Memesan taksi resmi atau taksi pelat kuning di DIY bisa dilakukan melalui aplikasi Taxies.

Promosi Komeng Tak Perlu Koming, 5,3 Juta Suara sudah di Tangan

Co Founder Taxies Glen Chandra mengungkapkan sebelum membuat aplikasi Taxies, ia dan tim rajin berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan DIY agar aplikasi yang diikembangkan tidak keluar dari koridor regulasi yang ada.

Glen juga berkoordinasi dengan Organisasi Angkutan Darat (Organda) mengenai kebutuhan yang diperlukan  untuk mengembangkan angkutan umum taksi.

“Ternyata Organda menyambut baik dan mengajak kami bertemu 20 perusahaan taksi yang ada di DIY. Jadi, taksi yang bergabung benar-benar taksi resmi terdaftar di Dishub DIY, berplat kuning,” papar dia, Jumat (29/4/2016).

Dari 20 perusahaan taksi tersebut, ada empat yang bersedia mengadopsi teknologi  ini yakni Pandawa, Indra Kelana, Sadewa, dan Setia Kawan. Glen menilai, hal ini awal yang bagus karena perusahaan taksi mau mengikuti perkembangan zaman.

Oxx Indonesia juga menanyai perusahaan taksi dan supir taksi. Keluhan yang mereka kemukakan ditampung untuk menghadirkan yang aplikasi sesuai dengan kebutuhan.

“Rata-rata keluhannya karena kurang setoran, berebut penumpang, keberadaan driver tidak terlacak. Kami juga menanyai pengguna-pengguna taksi untuk mengetaui kebutuhan mereka,” papar dia.

Aplikasi Taxies resmi diluncurkan di Plaza Ambarrukmo, Sleman, Minggu (24/4/2016). Sejak diluncurkan hingga sekarang, sudah ada 600 pengunduh aplikasi ini. Dua bulan ini merupakan masa percobaan untuk melihat animo masyarakat.

Ia berharap, semakin lama akan semakin banyak masyarakat yang menggunakan aplikasi ini. “Kami terus memperbaiki aplikasi ini sehingga aplikasi ini terus meningkat kualitasnya,” papar dia.

Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) DIY Agus Andrianto mengaku sangat mendukung adanya aplikasi untuk pengembangan angkutan umum seperti Taxies.

Pengembangan aplikasi ini merupakan langkah yang diambil dari operator taksi dalam menyesuaikan diri dengan kebutuhan masyarakat saat ini yang lebih banyak menggunakan aplikasi.

“Taksi coba bikin satu sistem untuk ikuti perkembangan zaman. Kami harap bisa menaikkan load factor [tingkat keterisian penumpang],” papar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya