SOLOPOS.COM - Talut yang longsor ditutupi terpal bantuan asal BPBD Bantul, Senin (15/1/2018). (Salsabila Annisa Azmi/JIBI/Harian Jogja)

Abrasi di pinggiran Sungai Oyo, Dusun Wunut, Desa Sriharjo, Imogiri menyebabkan 19 jiwa

Harianjogja.com, BANTUL – Abrasi di pinggiran Sungai Oyo, Dusun Wunut, Desa Sriharjo, Imogiri menyebabkan 19 jiwa dari 5 KK di RT 05 mengungsi. Warga masih khawatir terjadi banjir dan longsor susulan akibat curah hujan tinggi di Wonosari. BPBD Bantul segera mengambil langkah bantuan.

Promosi Skuad Sinyo Aliandoe Terbaik, Nyaris Berjumpa Maradona di Piala Dunia 1986

Sebelumnya, pada hari Kamis Dusun Wunut diguyur hujan deras sampai hari Jumat pada pukul 22.00 WIB. Permukaan air Sungai Oyo pun naik hingga 5 meter dan menggerus talud sungai di pinggiran Dusun Wunut.

Jalan yang menghubungkan Dusun Wunut dan Dusun Kedungmiri tersebut ambrol sebagian. Hanya pejalan kaki yang dapat melewatinya. Setiap harinya warga yang ingin berkebun harus mencari jalan lebih jauh kira-kira 10 kilometer.

Kepala Dusun Wunut, Sugianto, mengatakan hingga hari ini abrasi talut sungai mencapai sepanjang 30 meter, lebar 2,5 meter dan tinggi 4 meter. 5 KK pun diungsikan atas inisiatif warga setempat.

“Warga masih trauma karena badai cempaka, makanya ngungsi. Kami juga khawatir Wonosari besok hujan terus dan bisa berdampak pada ketinggian air di sungai,” ujar Sugianto.

Dia mengatakan surutnya air di Sungai Oya dapat memakan waktu sampai dua hari.

Sementara itu rumah milik Wakimin terpaksa dibongkar atap dan kaca jendelanya untuk alasan pengamanan. Hal tersebut merupakan rekomendasi dari BPBD Bantul, pasalnya pengurangan beban pada rumah diperkirakan bisa mengurangi dampak longsor. Wakimin berharap rumahnya dapat diperbaiki kembali segera sesaat talud dinyatakan aman.

Mengenai pembiayaan rumah Wakimin yang terletak persis di depan rekahan abrasi, Sugianto mengatakan belum menerima konfirmasi dari pihak manapun terkait bantuan.

“Kalau dibantu alhamdulillah, kalau enggak ya swadaya. Tetapi sempat ada wacana dari BPBD Bantul akan buatkan rumah shelter buat pak Wakimin,” ujar Sugianto.

Lebih jauh, Sugianto mengatakan warga Dusun Wunut berharap bantuan berupa pemeriksaan dan studi detail tentang kawasan rawan bencana. Pasalnya Dusun Wunut merupakan kawasan rawan longsor dan warga butuh standar-standar penjagaan yang dapat meminimalisir dampak longsor.

Manajer Pusdalops Bantul Aka Luk Luk mengatakan dari data yang tercatat, BPBD Bantul telah mengirim bantuan logistik untuk warga Dusun Wunut berupa semen 10 sak dan terpal 6 buah.

Kerja bakti bersama warga juga sudah dilakukan. Saat ini talut yang mengalami longsor sudah ditutup oleh terpal. Selain itu bantuan seperti beras dan mie instan juga diberikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya