SOLOPOS.COM - Kios di Taman Kuliner Condong Catur masih tutup pasca selesainya Festival Kesenian Yogyakarta (FKY), Senin (7/9/2015). (Harian Jogja-Bernadheta Dian Saraswati)

Taman Kuliner Sleman kembali sepi setelah FKY selesai

Harianjogja.com, SLEMAN-Dua hari pasca penutupan Festival Kesenian Yogyakarta (FKY), Taman Kuliner Condong Catur Kecamatan Depok kembali sepi. Seperti sebelum ada FKY digelar, banyak pemilik kios yang memilih tutup.

Promosi Komeng Tak Perlu Koming, 5,3 Juta Suara sudah di Tangan

Dari pantauan Harian Jogja sampai Senin (7/9/2015) siang, dari sekitar 120 kios yang ada, tidak sampai sepuluh kios yang buka. Salah satu pedagang makanan, Yuli Ismiyati, 52, berdalih pedagang masih rehat pasca FKY.

Selama 18 hari FKY, omzet yang diperoleh pedagang bisa naik lebih dari 100%. “Rata-rata kemarin dapat Rp1 juta. Kalau hari biasa hanya Rp200.000, pernah juga enggak dapet [order],” kata perempuan asal Dusun Nandan, Desa Sariharjo, Kecamatan Ngaglik ini.

Yuli mengaku selama ini Taman Kuliner hanya mendapat perhatian saat ada kegiatan tertentu. Setiap Rabu dan Sabtu misalnya, karena di Taman Kuliner ada perlombaan burung yang digelar.

Sepinya pengunjung membuat pemilik kios harus memiliki pekerjaan sampingan untuk menutup kerugian. “Kalau saya lebih mengandalkan pesanan ketering. Saya kan juga terima katering di luar. Kalau tidak, biaya operasional tidak cukup,” ungkap Yuli.

Kepala UPT Taman Kuliner Danu Wibawa Usahani menegaskan, penyewa kios memang diprioritaskan bagi pedagang yang memiliki basis pasar di luar Taman Kuliner. “Kalau rugi masih ada usaha lain di luar. Setidaknya yang di Taman Kuliner itu jadi tempat display produknya,” kata Danu.

Pada saat FKY kemarin pihak UPT memang meminta seluruh kios untuk buka. Namun pasca FKY, pihak UPT tidak mewajibkan lagi hanya saja prosedur operasionalnya mengacu pada pada Perbup No.48/2010. Dalam Perbup tersebut menyatakan, bagi yang tidak beroperasi selama tiga bulan berturut-turut maka akan dikenai sanksi.

Danu menyadari bahwa tingkat kunjungan ke Taman Kuliner tidak selalu tinggi. Namun saat FKY kemarin, Taman Kuliner sontak menjadi perhatian warga dari berbagai daerah. Ia berharap usai FKY ada efek domino yang muncul. “Para EO [event organizer] bisa melihat potensi Taman Kuliner,” ungkap Danu.

Saat ini Taman Kuliner memiliki 120 kios. 40 untuk resto dan 80 untuk kios berbagai macam produk penjualan seperti sablon, penjualan pakaian, hingga tiket transportasi. Enam kios masih kosong karena masih dalam tahap eliminasi pendaftar.

Selain memiliki pangsa pasar di luar Taman Kuliner, pihak UPT memprioritaskan bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang memiliki produk yang belum ada di Taman Kuliner.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya