SOLOPOS.COM - Deretan lapak pedagang kaki lima berjajar di trotoar jalan di seputaran Alun-alun Wonosari. (Harian Jogja-David Kurniawan)

Taman Kuliner di Wonosari sudah selesai, namun relokasi PKL masih awal tahun depan

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Pemerintah Kabupaten Gunungkidul berencana membuat Tim Khusus untuk mendukung kelancaran relokasi pedagang kaki lima di seputaran Alun-alun Wonosari menuju ke Taman Kuliner. Salah satu tugas dari tim ini adalah untuk menyusun draf Peraturan Bupati sebagai payung hukum relokasi.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Pejabat Sekretaris Daerah Gunungkidul Supartono mengatakan, proses pembangunan taman kuliner memasuki tahap akhir. Hampir 99% bangunan sudah selesai dikerjakan, dan pembangunannya tinggal menyelesaikan bagian halaman depan saja.

“Proses pembangunan sudah bisa dikatakan selesai. Untuk saat ini difokuskan untuk melakukan pemindahan pedagang dari alun-alaun menju taman kuliner,” kata Supartono saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (6/11/2015).

Dia menjelaskan, meski lokasi Taman Kuliner sudah jadi, upaya relokasi belum bisa dilakukan sekarang. Rencananya upaya ini baru dilakukan di awal tahun depan. Namun sebelum wacana itu dilakukan, dibuat terlebih dahulu tim relokasi. Salah satu tugas dari tim ini untuk menyusun draf perbup sebagai payung hukum dalam upaya pemindahan.

“Timnya sudah jadi. Keanggotaan tim ini merupakan lintas sektoral, mulai dari disperidagkop ESDM, Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu [KPMPT] dan Kantor Pengelolaan Pasar,” ujarnya.

Dia menambahkan, meski secara regulasi sudah memiliki Peraturan Daerah tentang PKL, namun aturan ini masih membutuhkan aturan turunan yang dituangkan dalam perbup. Penyusunan regulasi ini diharapkan tidak menimbulkan permasalahan saat relokasi dilakukan.

“Perbupnya masih dalam proses dan untuk detail kebijakan juga masih dalam perumusan,” papar pria yang juga merangkap sebagai Kepala DPPKAD ini.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) Kabupaten Gunungkidul, Bambang Dwi Sutiyana mengatakan, baru sebatas mendengar isu mengenai wacana relokasi pedagang di alun-alun. Pasalnya sampai sekarang, ia mengaku belum pernah diajak bicara mengenai masalah ini.

“Jujur kami belum tahu bagaimana kebijakan pemkab terkait PKL yang akan direlokasi,” kata Bambang.

Dia mengakui tidak memermasalahkan adanya wacana relokasi. Namun ia berharap ada solusi terkait dengan pedagang yang tidak bisa masuk ke pusat kuliner, karena keterbatasan kios dan los yang dimiliki.

“Saya berharap pemindahan ini tidak menimbulkan masalah. Sedangkan untuk pedagang yang tak tertampun juga harus diperhatikan, jangan sampai kebijakan itu malah membuat usaha warga jadi mati,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya