SOLOPOS.COM - ALIH FUNGSI LAHAN Sejumlah warga menyelesaikan pembuatan tambak udang di Pantai Kuwaru, Bantul, Yogyakarta, Senin (3/3). Bisnis tambak udang yang menjanjikan peluang keuntungan yang besar membuat petani di kawasan tersebut beralih profesi menjadi petambak dan mengubah lahan pertanian di kawasan pesisir pantai selatan menjadi tambak udang untuk memajukan ekonomi setempat. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Tambak udang Bantul yang rencana ditutup terus mengalami pemunduran waktu.

Harianjogja.com, BANTUL– Rencana Pemkab Bantul menutup tambak udang di wilayah pesisir pada Maret mendatang kini tidak ada kejelasan.

Promosi Timnas Garuda Luar Biasa! Tunggu Kami di Piala Asia 2027

Pemkab Bantul pada Januari lalu mengumpulkan surat pernyataan dari puluhan pemilik tambak udang untuk menutup usaha mereka lantaran bangunan tambak itu berdekatan dengan Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS). Namun upaya ini mundur lantaran petambak terlanjur menabur benih pada Januari dan penutupan mayoritas kolam dilakukan Maret mendatang setelah panen udang.

Namun hingga menjelang Maret, belum ada langkah apapun terkait tindaklanjut penutupan tambak udang pada Maret mendatang.

“Bupati belum merespon soal itu [rencana penutupan Maret],” terang Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bantul Tri Saktiyana, Senin (23/2/2015).

Pemerintah kata dia kini memilih fokus pada penataan tambak bukan penutupan. Penataan itu antara lain dengan mencari lokasi baru bagi ratusan kolam tambak udang yang kini membentang dari Kecamatan Srandakan hingga Kretek.

“Lokasinya baru ada ada dua semuanya di Kecamatan Sanden di Desa Srigading dan Gadingsari,” ujarnya.

Dua desa tersebut dianggap lebih siap dijadikan tempat relokasi. Baik kesiapan lahan, infrastruktur serta perangkat desa setempat. Tri Saktiyana menambahkan, pekan lalu pemerintah sudah mulai menyosialisasikan rencana relokasi tambak udang itu dengan warga setempat.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol) PP Kabupaten Bantul Hermawan Setiaji menyatakan, pemerintah telah menyiapkan master plan penataan tambak udang di pesisir selatan Bantul. Master plan itu tidak hanya memuat area tambak melainkan juga berbagai perizinan seperti lingkungan. Namun ia tidak menyinggung rencana penutupan tambak pada Maret seperti surat yang telah ditandatangani para petambak.

“Kalau master plan sudah disusun, jadi tambak itu mau ditata bagaimana itu sudah ada,” imbuhnya.

Saat ini, pemerintah kata dia tinggal menyosialisasikan penataan tambak itu ke pihak terkait. Seperti masyarakat dan pemerintah desa setempat. Pemkab Bantul juga menggandeng Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) DIY untuk menata tambak udang.

Paguyuban petambak udang sebelumnya juga telah melayangkan surat ke bupati agar menunda penutupan tambak pada Maret. Mereka meminta tetap diperbolehkan beroperasi selama JJLS belum digunakan sebagai jalan nasional. Namun hingga kini belum ada respon dari bupati atas permintaan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya