SOLOPOS.COM - Anggota DPRD Bantul Suradal saat meninjau lokasi tambak milik kelompok Jenggala Tirta, Dusun Bungkus, Desa Parangtritis, Jumat (24/4/2015)/. (JIBI/Harian Jogja/Arief Junianto)

Tambak udang Bantul dinilai anggota DPRD Bantul rawan terjadi konflik horizontal.

Harianjogja.com, BANTUL-Relokasi rawan konflik horizontal, terkait hal itu, Anggota Fraksi Kebangkitan Bangsa DPRD Bantul Suradal berharap agar petambak lainnya bisa meniru teknologi yang diterapkan oleh Gunardi, petambak asal Dusun Bungkus, Desa Parangtritis.

Promosi Championship Series, Format Aneh di Liga 1 2023/2024

Setidaknya ia berharap petambak bisa membuktikan bahwa produksi panen dari udang vaname yang mereka budidiayakan bisa meningkatkan kesejahteraan hidup mereka.

Suradal juga menegaskan bahwa seharusnya bisa diambil jalan tengah terkait konflik relokasi tersebut. Salah satunya adalah dengan memberikan kebebasan warga petambak untuk memilih lokasi baru yang sekiranya tak mengganggu aktivitas budidaya udang itu sendiri.

“Karena budidaya udang itu sejatinya butuh intensitas yang tinggi. Bahkan harus dijaga 24 jam,” ucapnya.

Begitu juga terkait dengan pemilihan Dusun Wonoroto dan Ngepet sebagi tempat relokasi, menurutnya harus dikaji terlebih dulu. Ia khawatir,kehadiran petambak dari pantai selatan Bantul nantinya akan menimbulkan gesekan dengan petani konvensional (pesisir) di kedua wilayah tersebut.

“Saya rasa pemerintah terlalu terburu-buru mengumumkan soal titik relokasi itu,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya