SOLOPOS.COM - Papan penolakan pembangunan tambak udang (Bhekti Suryani/JIBI/Harian Jogja)

Harianjogja.com, BANTUL-Bisnis tambak udang di pesisir Selatan Bantul melambungkan harga tanah di daerah tersebut. Mayoritas lahan yang disewakan itu merupakan Sultan Grond (SG).

Tingginya harga sewa lahan ini terjadi di pesisir selatan Bantul terbentang dari Kecamatan Sanden hingga Srandakan Bantul.

Promosi Meniti Jalan Terakhir menuju Paris

Tabah, 35, warga Murtigading, Sanden yang pernah berbisnis tambak udang di kawasan Pantai Kuwaru mengatakan, 2012 lalu harga sewa lahan seluas 13 meter x 70 meter di sekitar Pantai Kuwaru hanya dibanderol Rp5 juta per tahun.

Kini harganya melonjak menjadi Rp60 juta per tahun dengan luasan yang sama.

Kenaikan harga secara drastis terjadi setelah satu persatu lahan pesisir itu dikapling-kapling menjadi tambak udang. Di area Pantai Kuwaru yang sirna diterjang abrasi 2013 lalu, terdapat lebih dari 50 kolam tambak udang. Belum termasuk lahan yang ada di daerah Pandansimo yang berada di sebelah Barat.

Lahan tersebut merupakan Sultan Grond (SG) yang dikelola warga sekitar. Sebagian lagi merupakan tanah yang sudah menjadi hak milik warga. “Kebanyakan memang SG, jadi ya dikomersilkan,” kata Tabah, Minggu (23/3/2014).

Lahan itu sebagian disewa oleh warga setempat yang memiliki modal untuk membangun tambak udang. Sebagian lagi disewa oleh pebisnis dari luar daerah yang berinvestasi di sana, namun pekerjanya menggunakan masyarakat setempat.

“Karena biaya membuat kolam itu mahal, pengalaman dulu waktu saya membuat tambak udang gabungan sama rekan-rekan saya habisnya sampai Rp125 juta, jadi ada juga yang berinvestasi dari luar,” ungkapnya.

Kenaikan harga sewa lahan juga diakui Tukijan, Kepala Bagian Ekonomi Pembangunan (Kabag Ekbang) Desa Poncosari, Srandakan, Bantul yang melingkupi wilayah pesisir selatan Bantul bagian barat.

Ia mengklaim harga sewa lahan di daerahnya tidak semahal seperti di Kuwaru. Harga sewa lahan tiap satu meter persegi dahulu hanya dibanderol Rp1.000 kini naik menjadi Rp2.000. Sedangkan untuk membuat tambak udang diperlukan rata-rata 1.000 meter persegi.

“Kalau kenaikannya karena apa ya memang karena adanya tambak udang itu,” terang Tukijan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya