Jogja
Rabu, 10 September 2014 - 02:20 WIB

TAMBAK UDANG : Tambak Udang Dianggap Merusak Puluhan Hektare Lahan Pertanian

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Papan penolakan pembangunan tambak udang (Bhekti Suryani/JIBI/Harian Jogja)

Harianjogja.com, BANTUL—Ada puluhan hektare lahan pertanian di Bantul dilaporkan tercemar tambak udang dan petani di kawasan pesisir mengaku mengalami kerugian atas kejadian itu.

Petani Desa Srigading, Kecamatan Sanden, Suparman, mengungkapkan di desanya ada sekitar 15 hektare lahan pertanian yang rusak akibat terkena uap air asin dari kincir tambak udang serta terpapar limbah tambak.

Advertisement

Limbah dan uap air yang dihasilkan dari perputaran kincir itu menyebabkan tanaman bawang merah dan cabai mengering. “Daun-daun tanaman sekarang kering terkena air asin,” ungkap anggota Forum Aspirasi Masyarakat Petani dan Peternak Samas (Ampas) ini, Senin (8/9/2014).

Rusaknya tanaman akibat terpapar air asin dan limbah tambak itu membuat produksi cabai dan bawang merah turun sampai 50% dibanding musim panen sebelumnya.

Padahal, petani saat ini sudah dirugikan akibat anjloknya harga jual tanaman seperti bawang merah akibat maraknya bawang impor.

Advertisement

Tidak hanya merusak tanaman, Suparman menyebut sekitar lima hektare lahan pertanian kini tidak dapat ditanami akibat tercemar limbah tambak. Butuh waktu bertahun-tahun untuk memulihkan lahan yang telah rusak itu.

Petani menyayangkan merebaknya tambak udang di kawasan pesisir yang mayoritas dikuasai para pemodal tersebut. Selain menyebabkan masalah lingkungan, keberadaan tambak juga menggeser lahan pertanian warga.

Keberadaan tambak itu banyak berdiri di atas lahan Sultan Grond. Selama ini limbah tambak udang selalu diklaim dibuang ke laut namun faktanya berbeda.

Advertisement

“Dibuang sembarangan ke lahan sekitarnya. Itu yang membuat tanaman rusak,” papar Suparman.

Kepala Seksi Perlindungan Tanaman Dinas Pertanian dan Kehutanan Bantul Sri Supatmi mengatakan instansinya belum mendata total kerusakan lahan pertanian yang terjadi di kawasan pesisir akibat tambak udang.

“Menunggu instruksi Bappeda [Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah],” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif