Ilustrasi
Harian Jogja.com, KULONPROGO—Penolakan warga Dusun Imorenggo, Desa Karangsewu, Kecamatan Galur, terhadap keberadaan tambak udang di wilayah pesisir setempat terus terjadi.
Promosi Uniknya Piala Asia 1964: Israel Juara lalu Didepak Keluar dari AFC
Warga menuding ada keterlibatan aparat kepolisian dan pemerintahan di balik pembangunan tambak udang, sehingga tetap dipaksakan meski terindikasi melanggar tata lingkungan.
Salah satu sumber Harian Jogja.com yang tinggal di Dusun Imorenggo memberikan informasi aparat dari Polsek Galur berada di balik layar melindungi kelangsungan pembangunan tambak.
“Ada anggota Polsek Galur yang mem backup proyek, makanya pembuatannya tetap berjalan. Padahal jelas mengancam ekosistem pantai dan kelangsungan pertanian,” ujar sumber yang takut disebut identitasnya itu.
Ketua Kelompok Penghijauan Imorenggo, Erwan Efendi, juga mengaku tidak habis pikir dengan sikap Pemerintah Kecamatan Galur maupun Pemkab Kulonprogo.
Dia menegaskan, tak mungkin pemerintah tak tahu adanya pembangunan tambak.
“Itu jelas-jelas melanggar tata lingkungan kok masih saja dibiarkan. Di Imorenggo ini bahkan ada pengembangannya, cuma belum jadi,” papar Efendi saat dikonfirmasi, Jumat (20/9/2013).
Dalam waktu bersamaan, Kepala Dusun Imorenggo, Solikin juga menelisik ke dinas untuk mengecek perizinan pembangunan tambak. Solikin mengaku didesak warganya untuk melakukan pengecekan perizinan.
“Warga mendesak saya agar cepat mencari informasi tentang perizinan. Jadi sebelum warga melakukan demo, biar jelas sekalian, ada enggak keterlibatan dinas dalam proyek tambak ini,” papar Solikin.
Pantauan koran ini di perbatasan Imorenggo dengan Desa Bugel, Kecamatan Panjatan mendapati beberapa pekerja tengah melakukan pengerjaan tambak di dekat dekat area pertanian melon milik warga.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
