Jogja
Jumat, 15 Agustus 2014 - 14:39 WIB

TAMBANG PASIR BESI KULONPROGO : Konsep Berubah, Ini Rinciannya

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi tambang pasir (www.batubara-indonesia.com)

Harianjogja.com, KULONPROGO-Rencana pembangunan pabrik pengolahan pasir besi di Kulonprogo yang diprakarsai PT Jogja Magasa Iron (JMI) berubah signifikan. Langkah ini dilakukan untuk mempercepat pabrik beroperasi.

Kementerian ESDM pun sudah sepakat dengan konsep perubahan pengembangan proyek pengolahan pasir besi satu-satunya di Pulau Jawa tersebut.

Advertisement

Direktur Operasional PT JMI Satya Graha Sumantri mengungkapkan perubahan rencana berkaitan dengan komitmen PT JMI untuk segera merealisasikan pengembangan pabrik pengolahan pasir besi di Kulonprogo.

“Ada beberapa hal yang jika tidak diubah justru akan memperlambat pabrik beroperasi,” ujarnya sesuai sosialisasi perubahan rencana pengembangan proyek pengolahan pasir besi di Hotel Kings, Kamis (14/8/2014).

Ia menjelaskan, pertimbangan pergeseran lokasi karena rencana pengembangan bandara baru yang berlokasi di sebelah barat pabrik.

Advertisement

PT JMI pun diminta Kementerian Perhubungan untuk merelokasi pabrik  ke arah timur sejauh tiga kilometer, membatasi ketinggian bangunan sehingga tidak lebih dari 40 meter, serta membatasi gangguan lain, seperti panas, asap, dan sebagainya.

Akibatnya, kata dia, lahan yang dijadikan area pabrik semain terbatas, yakni hanya di bagian timur dari wilayah lahan yang sudah dibebaskan di Desa Karangwuni, Kecamatan Wates dan PT JMI harus melakukan penyesuaian terhadap desain pabrik.

Satya menerangkan, pembatasan lahan membuat PT JMI mempertimbangkan ulang kapasitas produksinya supaya dapat segera beroperasi. “Dari rencana semula kapasitas produksi pig iron satu juta ton per tahun menjadi 320.000 ton per tahun,” sebut dia.

Advertisement

Menurutnya, dengan kapasitas yang lebih kecil, maka kebutuhan infrastruktur pendukung seperti logistik dan pasokan listrik dapat memanfaatkan fasilitas yang tersedia dan tentu saja mempercepat kegiatan konstruksi.

Tidak hanya itu, ia memaparkan perubahan pada teknologi pengolahan pig iron juga dilakukan untuk menghemat waktu. Rencananya, PT JMI akan menerapkan teknologi baru dalam pengolahan pasir besi menjadi pig iron, namun untuk menerapkan teknologi tersebut diperlukan waktu pengujian yang lebih panjang dengan konsekuensi lahan harus luas dan risiko lebih besar. Oleh karena itu, PT JMI akhirnya memutuskan untuk menerapkan teknologi yang sudah terbukti penerapannya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif