SOLOPOS.COM - ilustrasi

ilustrasi

Harian Jogja.com, KULONPROGO—Negosiasi antara PT Jogja Magasa Iron (PT JMI) selaku kontraktor pertambangan pasir besi dengan warga Desa Karangwuni di Gedung Kaca, Kompleks Kantor Bupati Kulonprogo, Rabu (31/7/2013) siang, berlangsung alot.

Promosi Berteman dengan Merapi yang Tak Pernah Berhenti Bergemuruh

Proses negosiasi itu berkaitan dengan harga tanah untuk pembangunan pabrik bijih besi yang bakal dibangun di Desa Karangwuni.

Pantauan Harian Jogja.com, proses negosiasi berkutat pada harga pembebasan lahan. Kedua belah pihak punya patokan harga sendiri-sendiri. Warga yang diwakilii oleh tim negosiator tetap bersikukuh harga tanah Rp175.000 per meter, sementara PT JMI hanya menyanggupi Rp50.000 tiap meter.

Beberapa saat kemudian, Direktur Community Development dan SDM PT JMI, Heru Priyono menaikan tawaran di angka Rp60.000. Nilai tersebut menurut dia sudah merupakan nilai keekonomisan agar tidak memberatkan perusahaan yang akan mengoperasionalkan pabrik pemurnian bijih besi.

Perwakilan warga, Suratmo, kemudian menurunkan tawaran sebesar Rp165.000. Selain itu dia juga menuntut PT JMI menyediakan berbagai fasilitas gratis seperti bus sekolah dan air bersih.

Asisten Sekretaris Daerah Bidang Tata Praja, Riyadi Sunarto selaku moderator kemudian menaarkan kepada warga agar mengutus perwakilan untuk berembug lebih lanjut dengan PT JMI di ruangan tersendiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya