SOLOPOS.COM - AKSI BLOKIR JALAN MERAPI

Tambang pasir merapi ilegal dijaga sejumlah personel siang dan malam sampai batas waktu yang belum ditentukan. Kapolres menyarankan warga memperjelas siapa aparat yang terlibat dalam praktik penambangan itu

Harianjogja.com, SLEMAN—Terkait, tudingan warga mengenai polisi yang terlibat dalam penambangan ilegal, Kapolres Sleman AKBP Faried Zulkarnain menyatakan siapa saja dapat menuding adanya aparat yang terlibat. Meski demikian, pihaknya menyarankan warga memperjelas siapa aparat itu.

Promosi Kisah Pangeran Samudra di Balik Tipu-Tipu Ritual Seks Gunung Kemukus

“Jika memang dari kepolisian dan tahu siapa orangnya, jangan takut, laporkan saja ke Propam. Kalau asal tuding nanti justru bisa menjadi fitnah,” ujar perwira menengah yang belum genap dua bulan menjabat di Sleman ini, Jumat (20/2/2015).

Faried menegaskan pihaknya tidak akan memberikan toleransi jika ada anggotanya yang terlibat dalam praktik penambangan itu. Pihaknya meminta kepada semua pihak untuk dapat menanggapi persoalan ini dengan kepala dingin dan secara bijak.

“Tentu harus dengan selalu menjaga kamtibmas,” kata dia.

Terpisah, Kasi Penegakan Perundangan dan Perda Satpol PP Sleman, Rusdi Rais saat dikonfirmasi melalui
sambungan telepon menegaskan, semua alat berat (backhoe) sudah diturunkan. Selain itu aktivitas penambangan dipastikan tidak ada yang beroperasi lagi. “Sudah, sudah turun semua, kemarin [Kamis 19/2],” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya