Jogja
Kamis, 3 Oktober 2013 - 21:55 WIB

TAMBANG PASIR MERAPI : Sopir Truk Memaksa Melintas di Jalur Non Tambang

Redaksi Solopos.com  /  Yudi Kusdiyanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jalur yang tidak boleh dilalui truk pasir di Cangkringan Sleman

Harian Jogja.com, SLEMAN—Puluhan sopir truk pasir memaksa melintas di jalur non tambang di Kecamatan Cangkringan. Mereka melakukan demonstrasi selama dua hari terakhir di Balaidesa Umbulharjo. Padahal di kawasan jalur non tambang itu sudah dipasang rambu larangan melintas.

Permintaan melewati jalur non tambang arah Petung–Tangkisan–Umbulharjo itu lantaran salahsatu ruas jalur tambang di Plosokerep diperbaiki. Alternatif yang ditawarkan Pemkab Sleman melewati Petung – Kopeng dinilai terlalu jauh dan menanjak.

Advertisement

Pemkab Sleman dan kepolisian pun dengan terpaksa mengabulkan permintaan itu setelah melakukan mediasi selama dua hari. Dalam aksinya para sopir memblokade jalan dan mencabut sejumlah rambu larangan melintas yang sudah dipasang sebelumnya.

Kapolsek Cangkringan, AKP Surahman, menjelaskan pada Kamis (19/9/2013) silam, pengalihan jalur sudah diputuskan dalam rapat koordinasi bersama termasuk pengelola tambang. Hasilnya jalan dialihkan karena jalur tambang di Plosokerep diperbaiki.

“Namun di lapangan, sopir truk  meminta agar jalan menuju petung ke arah Tangkisan dibuka sampai menunggu perbaikan jalan ke Plosokerep.” ujarnya. Surahman menambahkan, setelah digelar dialog, akhirnya ada kesepakatan untuk mengizinkan truk melalui jalur lama.

Advertisement

Kepala Dinas ESDM Sleman, Purwanto, menyesalkan tindakan sejumlah sopir truk yang mencabut rambu larangan semua titik. Dalam waktu dekat ini pihaknya akan memasang kembali rambu tersebut.

Terkait dengan truk yang boleh melintas di jalur non tambang (Tangkisan-Umbulharjo) pemahaman dia hanya truk milik warga Umbulharjo. Perbaikan jalan tambang di Plosokerep rencananya akan berakhir pada pertengahan November mendatang.

“Truk lokal diperbolehkan untuk melintas sementara. Truk lokal maksudnya milik warga Umbulharjo dan tidak boleh melebihi tonase. Truk lain tidak boleh dan harus lewat Kopeng,” kata dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif