Jogja
Minggu, 12 April 2015 - 05:19 WIB

TANAH BERGERAK : 6 KK di Prambanan Bakal Direlokasi

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi tanah longsor (JIBI/Harian Jogja/Kusnul Isti Qomah)

Tanah bergerak yang bisa memicu longsor menybabkan sebanyak enam kepala keluarga di Prambanan akan direlokasi

Harianjogja.com, SLEMAN—Sejumlah kepala keluarga (KK) di Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan masih rawan menjadi korban longsor karena tanah di wilayah itu terus bergerak.

Advertisement

Sebanyak enam KK di Dusun Nglengkong, Desa Sambirejo, direkomendasikan untuk direlokasi.

Kepala Desa Sambirejo Mujimin menjelaskan, keenam KK tersebut bangunan rumahnya berada di bawah lereng Bukit Nglengkong. Beberapa waktu lalu kawasan ini sudah telah terjadi longsor namun tidak terlalu parah.

Kendati demikian seiring berjalannya waktu, tanah yang ada di perbukitan terus bergerak, sehingga salah satu area tanah di perbukitan itu longsor dan mengenai dinding beberapa rumah warga.

Advertisement

“Pereng [lereng] perbukitan yang berada di atas rumah warga yang sebelumnya sudah longsor, saat ini kondisi tanah longsorannya sudah sampai mengenai dinding rumah warga,” ungkapnya, Jumat (10/4/2015).

Menurutnya, kondisi itu sudah membahayakan rumah warga yang berada di bawah perbukitan, terutama enam KK tersebut. Karena itu, kata dia, memang sebaiknya dilakukan relokasi. Hanya saja merelokasi enam KK tidak mudah. Pihaknya masih melakukan komunikasi dengan warga.

“Memang harus direlokasi karena kondisinya membahayakan,” ujarnya.

Advertisement

Mujimin mengaku masih kesulitan untuk mencarikan lahan yang akan digunakan warga. Pemerintah desa sebenarnya memiliki tanah kas desa, tetapi hanya bisa digunakan statusnya hanya hak pakai.

Pilihan lain bisa dilakukan dengan menumpang sementara di lahan milik saudara mereka. “Semoga saja ada solusi terkait rencana ini,” kata dia.

Advertisement
Kata Kunci : Tanah Bergerak
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif