Jogja
Jumat, 25 Agustus 2023 - 16:01 WIB

Tanah Keraton Yogyakarta Terbakar, Sri Sultan Hamengku Buwono X Ingatkan Ini

Newswire  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kebakaran lahan Sultan Ground atau tanah keraton di Dusun Putat, Kalurahan Selopamioro, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul, Sabtu (19/8/2023) sore. (Istimewa - dok.BPBD Bantul)

Solopos.com, BANTUL — Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X angkat bicara terkait lahan milik keraton setempat yang dikenal dengan Sultan Ground terbakar, beberapa waktu lalu.

Lahan milik Keraton Yogyakarta atau yang kerap disebut Sultan Ground (SG) seluas dua hektare mengalami kebakaran, Sabtu (19/8/2023) sore.

Advertisement

Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden kebakaran tanah keraton yang terletak di Dusun Putat, Kalurahan Selopamioro, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul, itu.

Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta masyarakat agar selalu berhati-hati saat membuang puntung rokok di lahan atau hutan yang tanamannya sudah kering karena mudah terbakar di musim kemarau saat sekarang.

“Karena kondisi seperti ini, saya tidak tahu terbakarnya lahan itu karena buang tegesan [puntung rokok] atau apa saya tidak tahu persis kondisi riilnya itu,” kata Sri Sultan menanggapi adanya lahan Sultan Ground yang terbakar di Yogyakarta, seperti dikutip dari Antara, Jumat.

Advertisement

Sultan mengatakan kejadian kebakaran lahan maupun hutan di wilayah DIY karena adanya tanaman kering yang mudah terbakar akibat musim kemarau. Terlebih, sudah beberapa bulan tidak diguyur hujan.

“Ya karena memang ini kemarau, tidak ada hujan. Jadi memang hati-hati untuk tanah kering, tanaman yang berubah warna jadi cokelat-cokelat begitu, kalau tidak hati-hati ya terbakar buang puntung rokok atau apa,” katanya.

Berdasarkan prediksi cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bahwa kemarau yang berdampak pada lahan tanaman kering masih berlangsung hingga dua bulan ke depan.

Advertisement

“Dari BMKG menyatakan sampai Oktober itu kering sehingga harapan saya dari kondisi kering itu ya hati-hati. Masuk hutan atau tanaman yang kering-kering itu risiko terbakarnya terlalu besar, jadi hati-hati. Itu saja,” ujarnya.

Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, mengatakan salah satu pemicu kebakaran lahan atau hutan yang dipenuhi tanaman kering di musim kemarau adalah pembakaran sampah sembarangan. Kemudian, ditinggal pergi tanpa dipastikan apinya padam.

“Tentu, membakar sampah sembarangan merupakan tindakan yang sangat berbahaya. Maka jangan lakukan itu karena itu membahayakan orang lain, malah [bisa] berakibat hukum [juga],” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif