Jogja
Selasa, 15 Desember 2015 - 14:55 WIB

TANAH LONGSOR KULONPROGO : Longsor Tutup Jalan dan Merusak Dapur Rumah Warga

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga bersama relawan bekerja bakti membersihkan material longsor yang memutus akses jalan penghubung Kecamatan Samigaluh dan Kalibawang, Selasa (15/12/2015) pagi. (Rima Sekarani I.N./JIBI/Harian Jogja)

Tanah longsor Kulonprogo menutup akses jalan dan merusak dapur rumah warga

Harianjogja.com, KULONPROGO-Longsor terjadi pada tebing setinggi tujuh meter dan panjang 30 meter di Dusun Gorolangu, Desa Sidoharjo, Kecamatan Samigaluh, Kulonprogo, Senin (14/12/2015).

Advertisement

Akses jalan penghubung wilayah Kecamatan Samigaluh dengan Kalibawang terputus. Dua rumah warga di atasnya mengalami kerusakan ringan dan satu rumah lain dinyatakan ikut terancam.

Longsor terjadi sekitar pukul 17.30 WIB. Hujan berintensitas sedang dan tinggi terus terjadi sejak pagi sehingga diduga membuat kondisi tanah menjadi labil.

“Waktu itu saya lagi di dapur lalu dengar suara kretek seperti ada yang patah,” ungkap Mardilah, salah satu warga Gorolangu, Selasa (15/12/2015) pagi.

Advertisement

Mardilah langsung berteriak memanggil suaminya. Separuh bagian dapurnya ternyata rusak dan sebagian perabot dapur ikut terbawa longsor. Meski mengaku khawatir dengan longsor susulan sepanjang malam, perempuan 43 tahun itu enggan mengungsi. Dia dan empat anggota keluarganya memilih tidur di ruang kamar bagian depan.

Tetangga Mardilah, Rantinah juga tidak mengungsi meski longsor merusak rumah bagian kamar mandi. Jarak longsor dengan dapurnya pun hanya tersisa satu meter.

Namun, dia masih merasa aman tidur dalam kamar yang terletak di sisi paling utara dari rumahnya. Dia hanya menguras kolam ikannya yang hampir ikut terbawa longsor. “Dulu juga sudah pernah longsor tapi dari atas, bukan ke bawah seperi sekarang,” ucap Rantinah.

Advertisement

Kapolsek Samigaluh, AKP Lucy Sri Hartati mengatakan, kerugian material akibat longsor di Gorolangu diperkirakan mencapai Rp5 juta. Sebanyak 14 jiwa dan tiga keluarga yang tinggal di atas tebing longsor juga terancam.

Dia lalu mengimbau agar masyarakat selalu meningkatkan kewaspadaan, terutama saat terjadi hujan deras. “Bagi yang tinggal di tempat rawan sebaiknya sementara mengungsi di tempat yang lebih aman, termasuk tiga keluarga di Gorolangu ini,” papar Lucy.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif