SOLOPOS.COM - Sejumlah warga membersihkan material longsor yang mulai berlumpur dan menutup total akses jalan utama penghubung Gua Kiskendo dan Curug Sigembor di Dusun Banyunganti, Desa Jatimulyo, Girimulyo, Minggu (6/12/2015). (Holy Kartika N.S/JIBI/Harian Jogja)

Tanah longsor Kulonprogo terjadi di jalur menuju Curug Sigembor

Harianjogja.com, KULONPROGO – Tebing setinggi 50 meter longsor dan nyaris menimbun Teguh Suroto saat melintasi jalan utama penghubung objek wisata Gua Kiskendo dengan Curug Sigembor di Dusun Banyunganti, Desa Jatimulyo, Minggu (6/12/2015).  Akibatnya, jalan tersebut terputus karena tertutup material longsor yang berlumpur.

Promosi Ongen Saknosiwi dan Tibo Monabesa, Dua Emas yang Telat Berkilau

Teguh yang merupakan salah satu Perangkat Desa Jatimulyo itu mengaku, longsor tersebut terjadi lima menit setelah dirinya melintasi jalan itu. Tiba-tiba tebing longsor dan membawa turun semua material di atasnya. Padahal saat itu, cuaca sedang tidak hujan dan cukup cerah.

“Baru lima menit saya melintasi jalan itu, kaget sekali. Bersyukur sekali, untuk tidak jadi korban,” ungkap Teguh.

Diakui Teguh, pada malam harinya hujan turun cukup deras di wilayah di hampir sebagian besar wilayah kecamatan itu. Kemungkinan akibat hujan di malam hari itu, tebing setinggi 50 meter itu longsor.

Akibat longsor itu, akses jalan penghubung kawasan wisata itupun tertutup material longsor sepanjang 30 meter. Bahkan, kurang lebih ketebalan material longsor yang menutup jalan mencapai 20 sentimeter. Material longsor bahkan mulai berlumpur, sehingga cukup sulit untuk dibersihkan. Bahkan, ketinggian lumpur dari material longsor itu mencapai lutut orang dewasa.

Teguh mengatakan, tidak hanya tidak bisa dilalui warga, kendaraan baik roda dua maupun roda empat juga tidak bisa melewati ,jalan itu. Jalan tersebut juga merupakan jalan provinsi yang menghubungkan Jogja, Girimulyo hingga Waduk Sermo.

“Jalan ini adalah akses utama dan satu-satunya untuk menuju Curug Sigembor. Jelas akibat longsor ini, jalan tertutup [material] total,” jelas Teguh.

Akibat kondisi jalan yang sulit dibersihkan dari material longsor, membuat akses para pengguna jalan terhambat. Untuk bisa menjangkau tempat tujuan, warga harus mencari jalan alternatif lainnya. Teguh mengungkapkan, paling tidak warga harus memutar untuk bisa menjangkau daerah yang biasa dilalui dengan jalan ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya