Jogja
Minggu, 25 Agustus 2013 - 15:29 WIB

Tanah Pesisir Diincar Makelar, Sultan Minta Pemkab Waspada

Redaksi Solopos.com  /  Yudi Kusdiyanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Salah satu ruas JJLS di Gunungkidul (JIBI/Harian Jogja/Dok)

Salah satu ruas JJLS di Gunungkidul

Harian Jogja.com, GUNUNGKIDUL—Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X,  mengingatkan Pemkab Gunungkidul agar lebih waspada  terhadap makelar tanah yang akan menguasai pesisir pantai selatan wilayah ini.

Advertisement

“Kalau ada orang membeli tanah luas, mestinya ditanya dulu mau ditempati atau untuk investasi. Kalau dibeli karepe golek untung dewe. Nanti kalau ada investor sesungguhnya, harga berlipat bukan rakyat yang menikmati,” kata Sultan dalam acara syawalan bersama jajaran Pemkab dan masyarakat Gunungkidul di Bangsal Sewokoprojo, Sabtu (24/8/2013).

Sultan juga menegaskan, dalam jangka waktu dua sampai tiga tahun mendatang,  pembebasan tanah dalam proyek Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) harus selesai. Sebab, JJLS sangat dibutuhkan untuk memberi peluang produk yang ada di pesisir pantai selatan agar memiliki akses keluar yang lebih baik.

Soal dana pembebasan lahan yang masih terhambat, menurut Sultan perlu ada koordinasi lagi antara Pemkab Gunungkidul, Pemda DIY dan Pemerintah Pusat.

Advertisement

JJLS di Gunungkidul mencapai 81 kilometer, terbentang dari Kecamatan Panggang hingga Kecamatan Rongkop. Dari total itu, baru 28 kilometer yang sudah dibebaskan.

Bupati Gunungkidul, Badingah, mengakui pembebasan lahan JJLS jika hanya mengandalkan dana APBD bisa berlangsung lama. Dia juga mengatakan, infrastruktur, kondisi sarana dan jalan menuju objek wisata belum mampu mengimbangi volume kunjungan wisatawan terutama musim libur.

“Kami berharap koordinasi dukungan provinsi untuk membantu kualitas dan kuantitas peningkatan pariwisata di Gunungkidul,” ujar Badingah.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif