SOLOPOS.COM - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X memberikan keterangan kepada awak media di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Kamis (28/4/2022). (ANTARA/Luqman Hakim)

Solopos.com, JOGJA — Raja Keraton Jogja, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X tidak akan mempermasalahkan keinginan PT Jasamarga Jogja Bawen (JJB) yang ingin menyewa tanah kesultanan atau Sultan Ground dan tanah kas desa selama 40 tahun untuk digunakan Tol Jogja-Bawen, sesuai waktu konsesi.

Bagi Sultan yang terpenting tanah kasultanan Jogja atau Sultan Ground dan tanah kas desa tidak dilepas kepemilikannya. “Enggak ada masalah dipakai. Tetapi, yang penting tidak dibeli nggih,” ujarnya di Kompleks Kepatihan, Jumat (3/2/2023).

Promosi Sejarah KA: Dibangun Belanda, Dibongkar Jepang, Nyaman di Era Ignasius Jonan

Sultan menegaskan keinginan PT JJB memanfaatkan tanah tersebut selama 40 tahun tak menjadi persoalan. “Enggak apa-apa [40 tahun]. Jogja Istimewa itu kan salah satunya masalah Sultan Ground. Kalau Sultan Ground entek terus apa [habis lalu apa]?” katanya.

Dia menyampaikan ada serat kekancingan yang akan digunakan sebagai dasar untuk menggunakan Sultan Ground untuk Tol Jogja Bawen. Namun, Sri Sultan HB X belum dapat memastikannya ihwal perjanjian yang mendasari perikatan tersebut.

“Enggak tahu apakah perjanjian akta notaris atau antarlembaga. Saya enggak tahu, tapi yang penting itu bisa dilakukan [penggunaan Sultan Ground dan tanah kas desa untuk tol],” katanya.

Ihwal besaran sewa Sultan Ground dan tanah kas desa, Sri Sultan HB X pun belum dapat menyampaikannya. “Belum sampai di situ,” katanya.

Tol Jogja Bawen akan melewati tanah karakteristik khusus, yakni Sultan Grond dan tanah kas desa dengan luas beragam. Dua jenis tanah ini akan disewa menggunakan hak pakai.

Direktur Utama PT Jasamarga Jogja Bawen (JBB), A. J. Dwi Winarsa, mengatakan Tol Jogja Bawen akan menggunakan empat bidang tanah Sultan Ground seluas 0,24 hektare atau sekitar 2.400 meter persegi dan 40 bidang tanah kas desa dengan luas 7 hektare. PT JBB adalah pelaksana pembangunan proyek tol yang akan menyambung dengan Tol Jogja Solo tersebut. Pembebasan lahan Tol Jogja Bawen sejauh ini sudah cukup signifikan.

Pembebasan Lahan

Dwi Winarsa mengatakan hingga Februari 2023, pembebasan lahan Tol Jogja Bawen di wilayah DIY mencapai 65%. Sisanya sebanyak 35% diperkirakan akan dibebaskan pada April atau Mei 2023.

“Paling lambat bulan Mei 2023, tanah di wilayah Jogja sudah bisa dibebaskan,” katanya, Selasa (28/2/2023).

PT JJB menyetujui pemanfaatan tanah Kraton Jogja atau Sultan Ground (SG) dan tanah kas desa dengan sistem sewa. Tanah dengan karakteristik khusus ini akan dimanfaatkan dengan mekanisme hak pakai. PT JBB mengharapkan bisa mengantongi hak pakai selama masa konsesi yakni 40 tahun.

Ihwal nilai sewa Sultan Ground dan tanah kas desa untuk Tol Jogja Bawen, Dwi menyampaikan akan ditentukan tim penaksir atau appraisal.

“Mohon bantuan semua pihak, support semua pihak karena pada dasarnya jalan tol ini dibangun untuk infrastruktur, kemudian mobilisasi yang pada ujungnya peningkatan ekonomi wilayah masyarakat. Tentunya harapannya ke depan semakin mempercepat pertumbuhan ekonomi wilayah,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya