Jogja
Rabu, 27 Juli 2011 - 08:25 WIB

Tanaman sarang semut obat kanker

Redaksi Solopos.com  /  Budi Cahyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sekelompok mahasiswa Fakultas Kedokteran UGM berhasil menemukan obat kanker yang berasal dari tanaman sarang semut alias tanaman epifit. Tanaman epifit dipercaya berkhasiat mengobati penyakit diabetes, hipertensi, liver, asam urat, dan jantung.

Penelitian Arius Suwundo, Felicia Widyaputri, Marika Suwondo, dan Prenali Satmika itu sekaligus mengantarkan meraih medali emas pada Pimnas XXIV di Universitas Hasanuddin Makassar, Selasa sampai Kamis (19-21/7) lalu.

Advertisement

Arius mengaku tergerak meneliti tanaman sarang burung karena kepercayaan masyarakat menyakini manfaat tumbuhan itu. “Kemudian kami mengkajinya lebih dalam, apakah tanaman ini bisa digunakan sebagai obat alternatif untuk mengobati kanker dengan efek samping minimal,” tuturnya dalam jumpa pers di FK UGM, Selasa (26/7).

Sarang semut mengandung flavanoid dan polifenol yang berfungsi sebagai antioksidan sehingga sangat baik untuk pencegahan kanker serta mengandung tokoferol dan alfa-tokoferol, zat dengan aktivitas antioksidan tinggi yang mampu menghambat radikal bebas.

Dari hasil uji sitotoksik, lanjutnya, diketahui adanya aktivitas terhadap sel kanker setelah direaksikan dengan ekstrak sarang semut. “Ekstrak sarang semut terbukti mampu menghambat bahkan membunuh sel kanker melalui mekanisme apoptosis yaitu mematikan sel kanker dengan cara terprogram tanpa menimbulkan rasa sakit pada penderita,” jelas Arius.

Advertisement

Setelah melalui uji sitotoksis dapat terlihat tanaman ini mampu menghambat dan mematikan sel kanker dengan mekanisme apoptosis, yang prosesnya tidak memecahkan sel sehingga tidak menimbulkan peradangan yang bisa membahayakan kesehatan pasien.

Ia menuturkan, sarang semut merupakan obat herbal, sehingga efeknya pun dapat diminimalisasi dan jika memungkinkan dihilangkan. Berbeda halnya dengan kemoterapi yang memakan biaya banyak dengan dampak yang memperparah kondisi pasien, misal kebotakan atau merusak organ dalam lainnya.

Felicia Widyaputri menambahkan, dosis Inhibitory Consentration (IC) 50 sebesar 539,902 mikrogram/milliliter mampu menghambat hingga 50 persen pertumbuhan sel kanker. Saat diosis ektarak sarang semut ditingkatkan denagn Effective Consentration (EC)50 sebesar 1599,998 mikrogram/milliliter dapat membunuh sel kanker hingga 50 persen.

Advertisement

“Ketika dosisnya meningkat maka proses apoptosisnya juga meningkat, dengan EC 50 sebesar 1599,998 mikrogram/milliliter dapat membunuh sel kanker sampai angak 50 persen,” terang mahasiswi angkatan 2008 ini.

Dengan penelitian yang menujukkan hasil positif tersebut, sambungnya, tidak menutup kemungkinan akan diujicobakan ke hewan lalu ke manusia,  namun masih perlu dilakukan serangkaian pengujian lebih dalam lagi.(Wartawan Harian Jogja/Switzy Sabandar)

Foto: Para mahasiswa peneliti manfaat sarang semut

HARJO CETAK

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif