SOLOPOS.COM - Membersihkan sisa banjir (JIBI/Harian Jogja/Gigih M. Hanafi)
Pemasangan lampu sorot di sepanjang bantaran sungai akan diprioritaskan untuk lokasi yang sudah tertata.
Harianjogja.com, JOGJA- Jumlah lampu sorot di tiga sungai besar yang melintasi Kota Jogja akan ditambah untuk meningkatkan aspek estetika sungai selain untuk membantu evakuasi apabila terjadi bencana.
“Kami sudah memasang lampu sorot, tetapi baru di jembatan dan beberapa lokasi tertentu di Sungai Code, Winongo dan Gajah Wong. Kami sedang melakukan pemetaan lokasi pemasangan lampu sorot untuk dianggarkan tahun depan,” kata Kepala Seksi Penerangan Jalan Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah Kota Jogja Suko Darmanto seperti dikutip Antara, Kamis (21/7/2016).
Menurut dia, pemasangan lampu sorot di sepanjang bantaran sungai akan diprioritaskan untuk lokasi yang sudah tertata, misalnya sudah dilengkapi dengan ruang terbuka hijau atau akses jalan kampung dan permukiman yang menghadap ke sungai.
Ia berharap, pemasangan lampu sorot di ruang terbuka hijau tersebut akan meningkatkan keindahan sungai terutama saat malam hari sehingga bisa menarik minat warga atau wisatawan untuk datang.
“Lampu sorot memang tidak dipasang di sepanjang bantaran sungai karena membutuhkan biaya yang banyak dan sepertinya akan sia-sia karena kondisi bantaran sungai belum semuanya tertata,” katanya.
Ia berharap penambahan lampu sorot tersebut akan mendorong masyarakat untuk lebih giat melakukan penataan sungai dan menjaga agar kondisi sungai dan bantaran sungai tidak semakin kumuh. “Potensi ekonomi warga juga bisa diangkat,” katanya.
Berdasarkan data, dari 278,7 hektare kawasan kumuh di Kota Yogyakarta sebagian besar berada di bantaran sungai.
Pada tahun lalu, sasaran penanganan kumuh dengan memanfaatkan anggaran dari pusat dilakukan di tujuh kelurahan yang terbagi dalam empat paket pekerjaan yaitu Kelurahan Suryatmajan, Keparakan, Gowongan, Warungboto, Pandeyan, Giwangan dan Brontokusuman.