Jogja
Kamis, 22 September 2011 - 18:38 WIB

Tanggul pengaman Gendol dikeruk penambang, bahaya mengancam permukiman

Redaksi Solopos.com  /  Budi Cahyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SLEMAN—Tanggul pengaman aliran lahar dingin di Kali Gendol dikeruk oleh penambang manual. Jika hal ini terus terjadi dikhawatirkan menimbulkan ancaman bahaya bagi permukiman warga bantaran Kali Gendol saat terjadi banjir.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman, Urip Bahagia mengatakan, aksi pengerukan tanggul tidak bisa dibiarkan. Penambang semestinya memahami ancaman bahaya bagi pemukiman warga masyarakat sekitar.

Advertisement

“Saya tunggui mereka [penambang] di lapangan tetap saja dikeruk. Saya imbau penambang manual bisa pertimbangkan bahaya yang ditimbulkan nanti,” kata Urip saat ditemui, Rabu (21/9).

Dari pantauan Harian Jogja, pengerukan pasir tanggul pengaman Kali Gendol terlihat di wilayah Bronggang Argomulyo Cangkringan. Di sekitar sumber air panas, sejumlah truk mengambil pasir langsung dari tanggul. Padahal tanggul ini sengaja dibuat sebagai pengaman banjir.

Seorang warga yang tidak mau menyebutkan namanya menjelaskan, pengerukan tanggul karena lebih mudah dibanding cari pasir di aliran Kali.  “Lebih gampang ambil dari tanggul daripada ngeruk di bawah pasirnya keras,” jelas pria umur sekitar 40 tahun tersebut.

Advertisement

Kepala Dinas Sumber Daya Air Energi dan Mineral  (SDAEM) Widi Sutikno meminta penambang manual untuk saling mengerti. Bulan Oktober diperkirakan sudah mulai turun hujan sehingga tanggul diharapkan bisa menjadi pengaman.

“Kami mengimbau masyarakat tidak melakukan pengerukan tanggul pengaman,” ucapnya.

Pengalaman banjir lahar, tanggul yang tingginya lebih dari meter meter bisa meluap. Apalagi tanggul yang sudah digerogoti akan mengancam masyarkat sekitar bantaran Kali.(Harian Jogja/Akhirul Anwar)

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif