SOLOPOS.COM - Rembag Kaistimewaan dengan Tema “Gelas Berlian Si Nuri” yang digelar secara daring, Kamis (21/9/2023). (Istimewa)

Solopos.com, JOGJA – Lembaga di bawah Gubernur DIY, Paniradya Kaistimewaan Yogyakarta kembali menggelar acara Rembag Kaistimewaan dengan tema “Gelas Berlian Si Nuri” yang digelar secara daring, Kamis (21/9/2023). 

Diskusi kali ini dihadiri oleh Kepala Bidang KPTR Paniradya Kaistimewan DIY Tri Agus Nugroho, Inovator Program Gelas Berlian Si Nuri Istiqomah Nurhayati, Fasel Outbound Ahmad Nurhuda dan perwakilan warga lanjut usia (lansia) Sutami. Gelas Berlian Si Nuri merupakan program Gerakan Lansia Berdaya Lindungi Ancaman Aksi Bunuh Diri. Kegiatan ini berasal dari inisiasi Puskesmas Kapanewon Semanu, Gunung Kudul yang melihat tingginya fenomena warga lansia yang gantung diri.

Promosi Berteman dengan Merapi yang Tak Pernah Berhenti Bergemuruh

Inovator Gelas Berlian Si Nuri, Istiqomah Nurhayati, mengatakan kegiatan Gelas Berlian Si Nuri adalah program pendampingan untuk warga lansia. Tujuan pendampingan ini adalah menjaga kesehatan fisik dan mental warga lansia yang ada di kawasan Kapanewon Semanu.

“Gelas Berlian Si Nuri adalah salah satu inovasi dari UPT Puskesmas Semanu II yang fokusnya pada kesehatan fisik dan mental sekaligus pemberayaan warga lansia. Kami memberikan pendampingan di tempat kami seperti screening, pemeriksaan dan kegiatan yang membuat warga lansia. Bisa berdaya, punya motivasi sehat, senang meskipun tidak ada anak-anak di rumah dan pendampingannya periodik,” ujarnya.

Istiqomah melanjutkan, latar belakang kegiatan Gelas Berlian Si Nuri merupakan wujud keprihatinan akibat tingginya angka bunuh diri warga lansia. Ia menyebut, permasalahan yang mengakibatkan warga lansia bunuh diri sangat kompleks. “Latar belakangnya sebenarnya keprihatinan dan kepedulian kami atas masalah sosial di Gunung Kidul yaitu bunuh diri. Dari 2010-2018 ada 12 angka bunuh diri sebagian besar adalah lansia, Kami berpikir apa sebabnya, ternyata setelah saya bekerja di Puskesmas, ternyata masalahnya bukan karena bosan hidup tapi kompleks, mulai dari ekonomi, sosial dan kesehatan,” ulasnya.

Istiqomah berharap kegiatan ini bisa membuat warga lansia tidak merasa kesepian dan memiliki aktivitas yang menyehatkan. “Kami berpikir untuk membuat inovasi untuk mendampingi warga lansia. Kami merasa bagaimana caranya kegiatan ini bisa membantu kesehatan fisik tapi mental juga. Kalau warga lansia itu kesepian, ada rasa ingin ditemani, baik sama anak-anak atau teman-teman sebayanya,” tambahnya.

Sedangkan dari penyedia aktifitas warga lansia, Ahmad Nurhada, mengatakan, kegiatan yang dilakukan dirancang untuk membuat warga lansia merasa lebih muda. Ia menjelaskan ragam kegiatan yang dilakukan oleh warga lansia seperti bernyanyi dan fun games.

“Konsep kami bahagia membahagiakan, bagaimana konsep kami bisa dimasukkan ke teman-teman lansia ini bahagia dengan kegiatan ringan. Karena outbond ini mengembalikan warga lansia ke masa anak-anak, dengan bermain bernyanyi, ada fun game dan ice breaking. Ketika teman-reman bisa bernyanyi, tertawa bersama, dan ini penting sekali, jangan sampai karena terlalu banyak fisik malah sakit,” jelasnya.

Kepala Bidang KPTR Paniradya Kaistimewan DIY, Tri Agus Nugroho, menyebut pihak Paniradya Kaistimewaan membantu kegiatan Gelas Berlian Si Nuri karena masuk dalam inovasi layanan publik. Ia juga mengagumi inisiasi dari Istiqomah yang peduli dengan kondisi mental warga lansia.

“Jadi Dana Keistimewaan (Danais) ini masuk di ranah kelembagaan, di dalam program aktivitas di 2023 ada namanya inovasi layanan publik. Kami memberi kesempatan kepada OPD yang berinovasi untuk layanan publik. Jadi kami melihat, di Semanu ini, Bu Isti melihat ada prevalensi angka bunuh diri, ini hal yang tidak biasa karena puskesmas bisa perhatian terhadap aspek sosial dan rohani,” ujarnya.

Tri melanjutkan, kegiatan Gelas Berlian Si Nuri saat ini sudah menyasar 12 padukuhan dari 48 padukuhan di Semanu. Rencananya, semua padukuhan akan berkesempatan mendapatkan program ini.

“Gelas Berlian Si Nuri bukan inisiasi dari kami, kami melihat aktivitasnya cukup banyak, ada beberapa NGO (Non Governmental Organization) juga dinas kesehatan Gunung Kidul, dan kami mendukung. Tahun ini ada 12 padukuhan, tahun depan 10, target kami keselruhan di Semanu mendapatkan semua,” ulasnya.

Salah satu warga lansia, Sutami sangat bersyukur dengan adanya program Gelas Berlian Si Nuri. Ia menilai, warga lansia jadi memiliki aktifitas dan berkegiatan yang positif, sehingga membuat mereka senang dan tidak kesepian.

“Adanya program Gelas Berlian Si Nuri ini bagus sekali karena lansia ada wadahnya, ada yang membimbing, menuntun dan bahagia karena di rumah sering melamun, karena enggak ada anak putu. Semua kegiatan bikin seneng simbah karena dituntun oleh kader, buat lempeng, berkarya, ada kegiatan siram tanaman sayur, dikasih siraman rohani berupa pengajian diberi cek kesehatan dari puskesmas juga,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya