SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/dok)

Pemda DIY membentuk tim keamanan jaringan dan komputer untuk menangkal hacker

Harianjogja.com, JOGJA-Pemda DIY telah membentuk tim keamanan jaringan dan komputer untuk menangkal hacker. Tim ini sebagai respon kemungkinan ancaman keamanan ditengah perkembangan teknologi dan layanan online yang diselenggarakan oleh semua Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) DIY.

Promosi Kisah Pangeran Samudra di Balik Tipu-Tipu Ritual Seks Gunung Kemukus

Tim ini dinamakan Jogja Provincial Goverment Computer Security Incident Response Team (Jogja PGCSIRT). Tim yang berada dibawah Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika (Dishubkominfo) ini direncanakan menjadi pilot project nasional yang akan diterapkan di semua provinsi di Indonesia oleh Kementrian Komunikasi dan Informatika.

Kepala Bidang Layanan Teknologi dan Managemen Informasi, Dishubkominfo DIY, Rony Primanto Hary mengatakan CSRT merupakan pelayanan umum yang disediakan di semua SKPD. Menurutnya insiden keamanan dapat terjadi sewaktu-waktu menyerang sistem komputer seperti virus, akses ilegal, dan kebocoran informasi.

“Maksud dibentuk tim PGCSIRT untuk merespon terhadap insiden dan menghentikannya supaya tidak menyebar dan sistem yang terinfeksi dapat beroperasi normal,” katanya dalam jumpa pers di Kepatihan, Jumat (9/10/2015).

Rony mengatakan CSIRT saat ini menjadi kebutuhan, karena kebanyakan serangan hacker tidak lagi termotivasi alasan-alasan teknis seperti dulu, namun kini berubah karena termotivasi uang atau tujuan politik.

Selama ini diakuinya memang sudah ada Divisi IT, namun divisi tersebut hanya mampu mengurangi dampak insiden di unit kerjanya. Divisi IT belum mampu menjangkau insiden pada sistem diluar kendali mereka, seperti sistem yang dikelola organisasi diluar Pemda DIY.

“CSIRT akan berkalaborasi dengan organisasi eksternal tim keamanan dan lembaga penegak hukum,” ujar Rony.

CSIRT dalam operasionalnya nanti akan didampingi oleh Japan International Cooperating Agency (JICA). Peneliti JICA Yasumitshu Ishikawa mengatakan Indonesia mempunyai serangan hacker paling tinggi dibanding negara-negara lain.

Data serangan yang tercatat dari  hasil pemantauan selama Januari sampai pertengahan Desember 2014 Ada 48,4 juta dan serangan tertinggi bulan Agustus sebanyak 18 juta. Insident website sebanyak 12.088 dan yang terbanyak pada domain go.id, yakni 3.288 insiden.

Jenis serangan yang terbanyak malvare, yang bekerja di virus sebanyak 12.007.808 , kemudian phising sebanyak 1.730.

Sementara itu, Ketua Tim Jogja PGCSIRT menambahkan semua SKPD nanti bisa langsung melaporkan setiap insiden keamanan informasi. Layanan utama CSIRT adalah reaktif jika menerima laporan server yang terkena hack, terjangkit malware, atau adanya deteksi pada IDS sistem log. Selain itu CSIRT juga akan proaktif membantu, melindungi, dan mengamankan sistem komputer SKPD dalam mengantisipasi serangan.

Rencananya Jogja PGCSIRT akan launching pada Senin (12/10) besok, di Kepatihan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya