Jogja
Senin, 6 Januari 2014 - 14:50 WIB

Tangkap Lobster, Nelayan Bantul Butuh Modal Berlipat

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Gilang Jiwana)

Harianjogja.com, BANTUL- Untuk bisa menangkap lobster di laut pantai selatan, nelayan di Bantul butuh modal yang berlipat.

Mugari nelayan di Pantai Samas Kabupaten Bantul, Minggu (5/1/2014), menjelaskan untuk menangkap lobster di laut, tidak setiap nelayan memiliki ketrampilan.

Advertisement

Mereka juga harus mengeluarkan modal berlipat. Pembuatan jaring kendengan menghabiskan Rp3 juta dengan pemberat jaringnya agar tidak hilang terseret ombak.

Nelayan Pantai Samas dalam beberapa pekan terakhir menangkap lobster menggunakan jaring yang dipasang pagi hari dan baru diambil kesesokan harinya lagi.

“Harganya juga sedang baik mencapai Rp500.000. Sudah banyak yang dapatnya 10 kilogram,” katanya seusai memasang jaring lobster.

Advertisement

Panen lobster juga menjadi berkah bagi nelayan di Pantai Baru. Bahkan di pantai ini nelayan juga panen jenis ikan bawal yang harganya naik mendekati tahun baru China.

Hanya, menurut nelayan Pantai Baru, Mingin, tidak semua nelayan memiliki nyali memasang jaring di tengah laut maupun modal yang kuat untuk peralatan yang dibutuhkan. “Harus pintar menyelam dan didukung modal yang cukup,” ujar Mingan.

Menurut dia, hasil tangkapan didapat tidak saja lobster melainkan bawal laut super yang harganya mencapai Rp180.000 per kilogram.

Advertisement

Kebutuhan lobster untuk konsumsi lokal diakui para pedagang Pantai Depok pada akhir-akhir ini ada kenaikan. Yuni salah satu pedagang Depok mengaku pariwisata kuliner sejak libur Natal meningkat tajam hingga libur akhir pekan selepas tahun baru.

“Sekarang masih ada pengunjung yang pesan lobster untuk santapan keluarga. Hari ini tadi saya judah melayani sekitar 8 kilogram lobster siap saji,” tambah Endang.

Adapun pedagang lobster di Bantul mengaku tidak gegabah dengan mengirim lobster tangkapan nelayan Bantul untuk memenuhui kebutuhan luar daerah. Mereka mengutamakan kebutuhan lokal untuk pariwisata kuliner di Depok agar wisatawan tidak kecewa.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif